HARIANHALMAHERA.COM – Selama 15 edisi perhelatan European Championship (Euro), hanya sekali juara bertahan mampu mempertahankan gelarnya.
Hal itu dilakukan Spanyol yang back-to-back juara pada edisi 2008 dan 2012. La Furia Roja malah melengkapinya dengan juara Piala Dunia 2010.
Capaian back-to-back juara itulah yang diusung Portugal di Euro 2020. Ambisi yang tidak diakui oleh rumah-rumah bursa di Eropa karena A Selecao hanya menempati favorit juara kelima setelah Prancis, Inggris, Jerman, dan Spanyol.
Setali tiga uang dengan prediksi yang telah disimulasikan oleh Supercomputer. Seperti dilansir oleh talkSPORT (8/6), A Selecao memang mampu lolos dari grup F sebagai runner-up di
bawah Prancis.
Baca Juga : Tembakau Tidak Boleh Terlewatkan
Tapi, di babak 16 besar, Cristiano Ronaldo dkk harus mengakui keunggulan Inggris dengan skor 1-2 melalui babak tambahan waktu.
Sebelumnya, pelatih AS Roma berkebangsaan Portugal Jose Mourinho mengaku tidak akan terkejut seandainya A Selecao gugur lebih awal di Euro 2020.
“Timnas kami sudah harus berhadapan dengan Jerman di Jerman (Allianz Arena, Muenchen, Red), Hungaria di Hungaria (Puskas Arena, Budapest, Red), dan Prancis di Hungaria (Puskas Arena, Budapest, Red). Itu jelas bukan undian yang bagus,” tutur Mourinho kepada The Sun.
Seperti rumah bursa, Supercomputer memprediksi Prancis bakal memenangi Euro 2020. Les Bleus pun melanjutkan sukses setelah memenangi Piala Dunia 2018 di Rusia. Di final pada 12 Juli mendatang, Les Bleus mengalahkan Jerman.(jpc/pur)