Ternate

Haji Bur Dimakamkan di Gowa dengan Protokol Covid

×

Haji Bur Dimakamkan di Gowa dengan Protokol Covid

Sebarkan artikel ini
Petugas medis dengan mengenakan hazmat lengkap saat bersiap memakamkan jenasah mantan wali kota Ternate Burhan Abdurrahman di lokasi pemakaman pasien Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulsel (FOTO HASBY YUSUF FOR HARIAN HALMAHERA)

HARIANHALMAHERA.COM–KEINGINAN Pemerintah kota (Pemkot) Ternate dan pihak keluarga mendiang Burhan Abdurahman untuk memulangkan jenazah mantan Wali Kota Ternate dua periode itu dari Makkasar, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk dimakamkan di Ternate, batal terwujud.

Pasalnya, pihak KKP dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pemkot Makassar enggan mengijinkan jenazah ketua Ikatan Keluarga Tidore (IKT) Malut itu dibawa pulang ke Ternate menindaklanjuti adanya hasil swab test PCR dari almarhum yang sudah keluar.

Pihak keluarga pun akhirnya merelakan jenasah Haji Bur dimakamkan di lokasi pemakaman pasien Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulsel dengan menerapkan protokol Covid-19.

Sebelum dimakamkan, jenazah Haji Bur terlebih dahulu disolatkan dengan protokol covid-19 oleh pihak kelurga yang di imami langsung oleh Sekkot Jusuf Sunya yang mewakili Pemkot menerima jenazah almarhum dari pihak Rumah Sakit (RS) Sayang Rakyat. “Jenazah almahrum diantar ke pemakaman sekira pukul 12:50 WIT,” terang Yusuf Sunya kepada koran ini Senin (5/7).

Pemakaman Haji Bur sendiri sendiri turut disaksikan pihak keluarganya diantaranya Ahmad Yani Abrurahman (adik kandung), serta sang istri Rosdiana Malangka yang turut mengikuti saat jenazah.

Haji Bur menghembuskan nafas terakhir di RS Sayang Rakyat pada hari Minggu (4/7) pukul 13.30 WITA atau 14.30 WIT dalam usia usia 65 tahun

AHMAD Yani Abdurahman sang adik tak menyangka ketika mendengar kabar kalau sang kakak telah dipanggil sang Pencipta. Padahal, tujuh jam sebelum meninggal, Wali Kota Ternate Periode 2010-2015 dan 2016-2020 itu sempat video call dengan dirinya.

“Sekitar pukul 7.40 pagi, saya sempat video call dan almarhum terlihat tampak sehat,” kata Yani saat ditemui di kediaman orang tua mereka di Kelurahan Muhajirin, Ternate Minggu (4/7)

Dalam video call itu, kepada Yani, Almarhum menitipkan permintaan ingin bervideo call dengan ibunda. Namun, permintaan itu tidak kunjung kesampaian. “Sehabis makan siang saya kemudian bergegas ke kediaman orang tua, tiba-tiba saya kaget sudah mendapat kabar duka,” tuturnya.

Atas nama keluarga, pihaknya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Ternate, jika selama masa kepemimpinanya sebagai Walikota dianggap kurang berkenan dihati masyarakat “Atas nama keluarga kami mohon dibukakan pintu maaf. Kami berharap masyarakat mendoakan semoga almahrum di lapangkan jalanya  menghadap sang khalik,”pintanya.

Sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada almarhum, Walikota juga menginstruksikan kepada seluru pimpinan SKPD, Camat, Lurah dan lembaga milik pemerintah untuk menaikan bendera setengah tiang, pada Senin (5/7) kemarin. “Kita berdoa mudah-mudahan almarhum  dilapangkan jalanya oleh Allah SWT,” ucap Sekkot.

Sosok Haji Bur dimata Sekkot, merupakan figur dan tokoh terbaik di Malut yang berjasa bagi masyarakat khususnya warga Ternate. Almarhum   merupakan sosok pemimpin yang luar biasa.

“Kita memiliki pemimpin yang cerdas Istikomah dan amanah. Dulu kita Ternate memiliki almarhum Samsir Andili, juga punya Haji Burhan. Dua  figur yang luar biasa. Beliau  juga pengayom  dan juga sebagai pemimpin yang penyejuk,” ungkpnya.

Selaku pejabat yang 10 tahun mendampingi almarhum saat menjabat Walikota, Jusuf mengakui, tidak pernah kata yang bernada marah yang keluar dari mulut almarhum.

“Tapi dari gestur beliau kita tau dia marah. Beliau tokoh tidak pernah menunjukan  kemarahan, tentunya kita merasa sangat kehilangan,sebagai kakak,dan sudara,beliau punya kebaikan kebaikan tentunya tidak bisa dilupakan kita semua. Mudah-mudahan almarhum Khusnul khotimah,” harapanya.

Dia juga berharap masyarakat Ternate turut mendoakan almarhum, karena tanda jasa almarhum di kota Ternate juga cukup banyak. “Kita juga harus memberikan apresiasi atas kepemimpinan almarhum selama memimpin kota ternate,”tukasnya.

Sementara ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy mengakui, almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik, bersahaja, murah senyum,serta pemikiran-pemikirannya yang brilian.

“Santun dan jarang saya lihat beliau marah, Insya Allah yang sudah beliau berbuat di Kota Ternate bernilai Ibadah dan Allah memberikan tempat surga diakhirat,”ucapnya.

Kepergian Haji Bur juga membuat Wakil Walikota Jasri Usman turut merasa kehilangan. Selaku orang yang cukup dekat dengan Haji Bur, Jasru mengakui almarhum dikenal dengan karya-karyanya dalam membangun Ternate selama 10 tahun.

“Saya bertemu almarhum sekitar tiga kali setelah pelantikan. Almarhum semasa hidup mempunyai kepedulian cukup besar,salah satunya melalui program Bariofola.Semangat ini,tentunya diharapkan menjadi motifasi bagi kita semua,”ucapnya.

Jasri bahkan mengakui cukup dekat dengan almarhum. Dimana,kesan yang mendalam menrut dia,almarhum selalu terbuka dengan menerima setiap pendapat yang disampaikan selalu diterima secara bijak.(tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *