Ternate

235 Anak Positif Covid, PTM di Ternate Distop

×

235 Anak Positif Covid, PTM di Ternate Distop

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI siswa aktif dalam belajar mengajar sebelum covid-19. (foto: tribunnews.com)

HARIANHALMAHERA.COM–Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Ternate yang terjadi belakangan ini membuat Dinas Pendidikan (Disdik) terpaksa menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di semua sekolah baik jenjang PAUD, SD hingga SMP.

Pemberhentian PTM ini terhitung mulai kemarin (5/7) kemarin hingga 20 Juli mendatang, menyesuaikan dengan perkembangan itu tertuang dalam surat Kadisdik Nomor 421/331/2021 menindaklanjuti  surat Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Ternate Nomor 078/-ST-Covid19/KT/2021 tertangga 2 Juli tentang adanya peningkatan kasus Covid-19 yang menimpa anak usia sekolah per tanggal 1 Juli 2021 dengan jumlah tambahan kasus positif sebanyak 235 orang.

Lonjakan kasus Covid-19 ini membuat Ternate yang sebelumnya berstatus daerah zona kuning, kembali ditetapkan sebagai zona oranye dengan tingkat penularan sedang.

Plt Kadisdik Ternate, Bahtiar Teng mengatakan surat pemberitahuan yang ditandatanganinya itu telah disampaikan kepada seluruh sekolah di Pulau Ternate terkecuali di Pulau Hiri, Moti, dan Batang Dua.

Namun, jika di tiga kecamatan itu ada siswa yang terdampak, maka bakal diberlakukan PJJ. “Jadi untuk sekolah-sekolah terluar ini kalau potensinya tidak ada, maka kegiatan belajar mengajar bisa secara tatap muka,” katanya, Senin(5/7).

Selain menghentikan PTM, dalam surat itu juga melarang dilaksanakannya kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) secara tatap muka. Kepala sekolah (kasek) juga diminta memaksimalkan guru dalam tugas-tugas pembelajaran secara daring dan luring.

Dimana untuk penetapan sisitem pembelajaran secara daring juga tidak ada masalah. Sebab, para guru juga harus siap. Misalnya sekolah-sekolah yang jauh, para gurunya bisa mendatangi langsung ke rumah siswa.

Mengantisipasi penularan Covid-19, Disdik juga Rabu nanti bakal menggelar vakisnasi kepada para guru yang belum divaksin, melalui puskemas-puskesmas terdekat.

“Nanti dimulai dari Dinas, kemudian pindah ke Puskemas Kota, dan puskemas-puskemas disetiap kecamatan untuk suntik vaksin bagi seluruh tenaga guru yang belum divaksin,” lanjutnya.(tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *