HARIANHALMAHERA.COM–Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan pertamax mulai terjadi di hampir seluruh daerah di Maluku Utara (Malut).
Di Sofifi misalnya, stok dua jenis BBM yang biasanya banyak dijual di tingkat pengecer, dalam dua hari trakhir ini sudah kosong. Akibatnya, antrian panjang kendaraan di SPBU pun tak terhindarkan.
Kondisi serupa juga terjadi di Tobelo, Halmahera Utara (Halut) dan Kota Ternate. di Dua daerah ini stok Pertalite dan Pertamax pun semakin sudah didapat.
PT Pertamina Ternate mengakui stok Pertalite dan Pertamax ini memang sengaja dikurangi dari kuota normal. Ini dilakukan guna mencegah terjadinya kelangkaan BBM total menyusul keterlambatan kapal pengangkut BBM yang masuk.
BACA JUGA : Kaget Antrean Panjang BBM, Pertamina: Kami Akan Turun
Manajer Fuel Terminal Pertamina Ternate, Sebedius Pangandahan. Kepada Harian Halmahera, menuturkan keterlambatan kapal pengangkut BBM yang tiba di Malut disebabkan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Namun begitu, dia mengaku malam tadi kapal sudah bertolak dari Wayame dengan membawa 800 ribu liter Pertalite. “Kalau Partamax stok disini masih ada namun diterima yang tiba dengan kapal 200.000 liter yang masuk di Ternate nanti dibagi,” katanya.
Diakui, stok pertalite di beberapa daerah termasuk Halut memang dikurangi guna mencegah terjadinya kelangkaan total. Namun, kuotanya akan kembali normal setelah kapal tiba di Ternate.
“Jadi kalau kelangkaan saya pikir tidak ada, kita stok ada. Penyebab kelangkaan saya pikir itu jualan pengecer,” tukasnya.
Hal senada juga diakui Sales Branch Manager Maluku Utara, PT Pertamina Gatot Subroto. Dia mengatakan, disatu sisi dengan jadwal kedatangan kapal yang terlambat, sementara di sisi lain kuota Pertalite tidak dikurangi, maka hal ini bisa berdampak lebuh buruk bagi ketesediaan Pertalite di Malut.
“Kalau kapal tanker terlambat, terus kita kasih minyak terus-terus dengan kondisi normal, maka ada hari di mana BBM itu habis. Terus kalau habis, kita mau pakai apa lagi?,” katanya.
Gatot memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung sampai memasuki Desember 2021 mendatang. “Dalam seminggu ini, itu saya kasi benar-benar tipis pertalite, karena kalau tidak, sejak hari Kamis Ternate itu tidak ada lagi Pertalite,” bebernya.(lfa/pur).