HARIANHALMAHERA.COM – Jenazah dengan kategori pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 akhirnya dimakamkan, Rabu (13/5) sekira pukul 04.00 WIT di lingkungan Tongole, Ternate Tengah.
Jenazah perempuan berinisial AH (56) itu, meninggal pada Selasa (12/5) sekira pukul 19.45 WIT di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Terlambatnya proses pemakaman jenazah yang tercatat sebagai warga Kelurahan Muhajirin, Ternate Tengah ini, karena ditolak oleh sebagian warga Tongole, untuk dimakamkan di lingkungan mereka.
Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan dan Penyebaran Covid-19 Kota Ternate, berupaya merasionalkan warga setempat. Dan pada akhirnya, hingga pukul 02.15 dini hari, warga langsung menerima dan mengizinkan pemakaman di lokasi tersebut.
Setelah disetujui, anggota Satpol PP Kota Ternate langsung menggali kubur. Jenazah pun dimakamkan dengan protocol Covid019. Hadir dalam pemakaman itu, tim gabungan dari Satgas Covid-19 Malut, Satgas Covid-19 Kota Ternate, KKP Kelas III Ternate, serta TNI.
Ketua Bidang Ops Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ternate, Arif Gani, mengatakan, warga bukan menolak. Tapi hanya belum diberi pemahaman lewat sosialisasi terkait pemakaman jenazah Covid-19.”Jadi setelah diberi pengertian, warga terima,” katanya.
Ia mengaku mengapresiasi warga Kelurahan Tongole, yang telah mengizinkan lahan di lingkungan tersebut sebagai tempat pemakaman khusus pasien Covid-19 di Ternate.
“Atas nama pemerintah, kami menyampaikan apresiasi, penghargaan, dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kelurahan Tongole,” ucap Arif, seraya menyebut, lahan itu akan digunakan sebagai tempat pemakaman umum. (tr-3/tr-6/Kho)