Pandemi Covid-19 tidak menghalangi tekad Pemerintah Provinsi (Pemprov) selaku tuan rumah untuk menyukseskan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Nasional yang akan dihelat Juli tehun depan.
HARIANHALMAHERA.COM–KOSENTRASI Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) kini terbelah. Disatu sisi, selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Covid-19, dia dituntut harus mengurus masalah korona yang terus bertambah, namun di sisi lain, dia juga harus menyiapkan iven STQ agar berjalan sukses.
Untuk saat ini, AGK memang tampak sedikit berkosentrasi pada penyiapan STQ. Buktinya, sudah sebulan lebih dia berada di Sofifi untuk mengawal proses pekerjaan sarana dan prasarana yang tengah dibangun di yakni Masjid Raya dan Venue.
Setiap hari dalam sebulan terakhir, orang nomor satu di Malut itu turun ke lokasi memantau pekerjaan proyek di lapangan. “Saya setiap hari di lokasi STQ itu luar biasa mereka kerja keras dari pagi sampai malam,” terangnya.
AGK optimis dengan pekerjaan yang ada saat ini, pembangunan Masjid Raya maupun Venue, dipastikan bisa selesai tepat waktu dan diresmikan pada Juli 2021 bersamaan dengan pembukaan STQ.
Tugas AGK mengurus SQT ini memang sedikit lebih ringan setelah dibentuknya panitia STQ tingkat provinsi. Lewat rapat yang dipimpinnya langsung bersama Sekprov Samsuddin A Kadir, jabatan Ketua panitia diserahkan kepada Salmin Jadini yang menjabat Kepala Bappeda Maut.
Salmin akan dibantu sejumlah ASN yang masuk dalam pengurus panitia. Mereka pun diminta melakukan perencanaan kesiapan serta kendala yang harus diselesaikan. Seluruh laporan sudah harus dipresentasikan dihadapan Gubernur tiga hari mendatang. “Satu Minggu saya terlalu lama tiga hari saja,” ujar AGK.
Menurut dia, SK penetapan Malut sebagai tuan rumah STQ Nasional sedianya diterbitkan 22 Juni kemarin oleh Kementrian Agama (Kemenag). Namun, karena kondisi pendemi, sehingga ditunda. “Tapi dipastikan Juli sudah ada (SK, red),” ucapnya.
Jika SK sudah ada, maka mulai dari sekarang panitia harus membuat segala persiapan terutama masalah akomodasi dan transportasi. “Akomodasi agak berat sehingga harus percepat pembangunan agar mengurangi beban penginapan dan lain- lain,” katanya.
Gubernur berharap dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan ifen nasional tersebut yang meskipun secara infrastruktur fisik untuk menyambut kedatangan ribuan orang yang akan hadir nanti terlihat masih berat. “Saya kira harus semangat. Sofifi bisa kita jadikan provinsi yang kita jadikan Iven nasional,” ucapnya.
Dia juga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa hadir sekaligus meresmikan masjid Raya Sofifi sebagaimana saat melakukan peletakan batu pertama Mei 2015 silam. “Kalau STQ biasanya Wapres yang buka tapi kita bisa rangkaikan dengan peresmian masjid raya karena presiden yang melakukan peletakan batu pertama,” tukasnya. (lfa/pur)