HARIANHALMAHERA.COM–Harga hasil perkebunan Halmahera Utara (Halut) berupa biji pala mulai bergerak naik. Di sejumlah pasaran Kota Tobelo, harganya mencapai Rp82 ribu per-kilogram. Pada bulan sebelumnya hanya berkisar Rp65 ribu per-kilogram.
Sedangkan pembungkus biji pala bundar atau fuli naik menjadi Rp235 ribu per-kilogram. Sebelumnya berkisar Rp225 ribu per kilogram.
Kendati harga lagi naik, namun penjualnya masih kurang. Hal ini diakui oleh salah satu pembeli hasil komoditi pala dan cengkeh asal Loloda, Yon Tongo. “Kemungkinan Desember baru barangnya (pala) masuk lancar,” ujar Yon, Selasa (27/10).
Karena biasanya, kata dia, Desember terjadi panen raya. “Ini sejak pagi sampai sore penjual pala masih kurang. Sedikit sekali dibanding sebelumnya,” katanya.
Dia menjelaskan, di wilayah pelosok biasanya dibeli dengan harga Rp5 ribu per cupa atau ukuran kaleng susu. “Ada juga yang dijual seharga Rp6 ribu,” katanya.
Saat ini, menurut dia, para pembeli bahkan mencari hingga ke desa-desa. “Tiga hari lalu beberapa pembeli masuk ke desa-desa membeli dengan harga Rp240 ribu per kilogram. Tapi itu juga tergantung kualitas,” ujarnya. (tr-5/kho)