HARIANHALMAHERA.COM–Bencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa desa, mengundang kepedulian banyak pihak. Bantuan terus mengalir sampai saat ini. Namun, dari semua bantuan belum terdengar ada bantuan bagi siswa yang ikut terdampak banjir.
Rata-rata bantuan yang diberikan berupa sembako dan perlengkapan darurat yang digunakan warga saat mengungsi sementara di posko-posko pengungsian. Saat pasca bencana dan warga mulai kembali ke rumah, mulai terdengar kesulitan yang dialami. Salah satunya yang dialami para anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Beberapa informasi sekaligus keluhan yang diterima koran ini, anak-anak sekolah tidak lagi memiliki peralatan sekolah akibat rusak terendam banjir.
Saat wartawan Harian Halmahera berdiskusi dengan Pj Sekretaris Daerah (Setda) Yudhiahart Noya, dia belum bisa memastikan apakah saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sudah mendata apa saja kerugian di sektor pendidikan. Mulai dari sekolah, peralatan dan perlengkapan sekolah, termasuk berapa banyak siswa yang terdampak banjir. “Saya belum tahu. Nanti saya cek dulu ke kadisnya. Semoga saja sudah ada data dan semoga sudah ada bantuan bagi siswa terdampak banjir,” kata Noya.
Selain nanti aka nada upaya pemerintah, Noya juga berharap, jika ada bantuan dari pihak lain, bisa menyisihkan untuk bantuan para siswa yang terdampak banjir. “Memang betul seperti itu. Saya harap jika masih ada bantuan bagi warga terdampak banjir, bisa disisikan untuk keperluan anak-anak sekolah,” pintanya.(tr-05/fir)
