HARIANHALMAHERA.COM–Terlepas dari dipilihnya Hasyim Daeng Barrang (HDB) sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Ternate oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian, namun penetapan Kepala Dinas ESDM Malut sebagai orang nomor satu di Ternate juga berpotensi menimbulkan conflict of interest.
Terlebih apabila nantinya, sidang sengketa perolehan hasil pemilihan (PHP) Pilkada Ternate di Mahkamah Konstitusi (MK) nantinya berujung pada putusan dilakukannya pencoblosan suara ulang (PSU).
Potensi munculnya kepentingan ini seiring beredarnya rekaman video yang memperlihatkan Hasyim saat mencoblos di TPS pada Pilwako Ternate 9 Desember lalu. Dalam rekaman berdurasi 16 detik itu, terlihat Hasyim yang memakai kaos berlogo Superman dan mengenakan topi hitam sengaja memperlihatkan surat-suara hasil coblosannya pada foto pasangan nomor urut dua, Tauhid Soleman-Jasri Usman (TULUS).
Meski perstiwa itu sudah terjadi tiga bulan lalu, namun video yang direkam dibalik bilik suara itu kembali muncul dihari pelantikan Hasyim kemarin. Hingga malam tadi, video tersebut sudah mendapat ratusan koemntar dari netizen di Sosial media Facebook. Sebagian besar dari mereka meragukan Netralitas Hasyim.
Namun, kepada wartawan usai pelantikan kemarin, Hasyim menegaskan sebagai ASN, dia memastikan akan tetap netral dalam menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota. Soal video, yang viral, diakui perstiwa itu sudah lama namun sengaja kembali dipublish oleh oknum tertentu.
BACA JUGA : Bawaslu Tak Bisa Lagi Proses Video HDB
Dia mengatakan pencoblosan merupakan hak setiap pemilih termasuk dirinya yang telah diatur oleh undang-undang. “Tetapi ada oknum-oknum yang sengaja melakukan dan menyebarkan itu entah tujuannya apa saya tidak tau tetapi pada prinsipnya saya akan menjalankan tugas ini senetral mungkin. Tidak ada berpihak ke siapapun kandidat,” ungkap alukni STPDN ini.
Hasyim mengatakan, dalam vidio itu pun tidak ada tujuan dirinya untuk mengajar orang untuk mencoblos paslon yang dipilihnya. “Saya tidak ada tujuan apa- apa cuman karena ada oknum – oknum yang sengaja menyebarkan video saja. Sebenarnya banyak juga orang bikin Vidio cuman tidak terekspos karena mungkin saya menjadi publik figur. Artinya saya memang kedepan harus lebih berhati- hati dan mejadi intropeksi jangan lagi seperti itu,” bebernya.
Di kesempatan itu Hasyim mengajak kepada masyarajat Ternate untuk bersatu menunggu dan menerima apapun hasil putusan dari MK. “Yang jelas saya netral tidak ada berpihak ke siapapun juga,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Pemprov sendiri pun tidak bisa berbuat aapa-apa terkait dengan viralnya video Hasyim mencoblos ini. Wakil Gubernur (Wagub) M Al Yasin Ali mengatakan meski video tersebut lebih pada hak pribadi Hasyim, namun dengan adanya SK penetapan Pj Wali Kota, pihaknya hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan Mendagri. “Dia punya SK dari Mendagri itu bahwa dia pejabat Walikota. Masalah dia coblos si A atau si B itu haknya dia. Kalau viral itu terserah,” ucap Wagub.
Dia menghimbau warga Ternate bahwa proses politik tinggal menunggu putusan MK. Pastinya warga ternate sudah ada keterbukaan alam arti segala informasi bisa diakses semua orang. “Artinya tidak main di belakang itu. Biarlah politik berjalan sesuai pararel. Kami pemerintahan berjalan sesuai dengan rel,” tegasnya.(lfa/pur)