HARIANHALMAHERA.COM–Meskipun mendukung Sofifi sebagai kawasan khusus ibu kota provinsi, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep) tetap mengajukan permintaan.
Dimana, Pemkot meminta adanya pembangunan dua infrastruktur sektor perhubungan yakni Pelabuhan Petikemas dan penumpang di Desa Gita Kecamatan Oba, serta pembangunan Bandar Udara di Desa Loleo, Kecamatan Oba Tengah.
”Dalam berita acara yang saya tandatangani itu saya tekankan agar pelabuhan peti kemas dan penumpang serta bandara harus didahulukan daripada bangun di Sofifi,” tegas Wali Kota Tikep Ali Ibrahim
Padahal, usulan pembangunan Bandara di Desa Leleo ini sebelumnya tidak disetujui oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dengan menolak usulan penetapan lokasi yang diajukan Pemprov Malut.
Penolakan Kemenhub ini dengan alasan secara geografis tidak memenuhi syarat. Dimana, lokasi yang diusulkan itu berada dibawah radius 65 kilometer dari bandara Sultan Babullah Ternate.
Sementara untuk pelabuhan Gita sendiri, memang masuk dalam usulan Pemprov ke Kemehub berupa pengembangan menjadi pelabuhan pengumpul, yakni petikemas dan penumpang.
Ali mengatakan, asalanya jika kedua infrastruktur itu bangun, memiliki dampak ekonomi cukup besar terhadap masyarakat desa yang ada dalam kawasan khusus ini. Dia mencontohkan Kota Batam.
”Jadi dua infrastruktur yakni pelabuhan laut dan Bandara Udara harus dibangun, karena Pemkot Tikep juga siapkan lahan sampai ke wilayah Gita untuk pembangunan bandara,” tukasnya. (lfa/pur)