HARIANHALMAHERA.COM–Belum genap dua bulan pasca ditertibkan, para sopir angkutan kota (angkot) di Ternate kembali berulah. Mereka kembali ngetem dan mengambil penumpang di tempat semula yakni di luar areal terminal Gamalama.
Belum dibangunnnya halte sementara oleh Dinas PUPR menjadi penyebab para sopir untuk ngetem di lokasi biasanya. Kondisi ini kembali membuat Pj Walikota Hasyim Daeng Barang (HDB) geram.
Sore kemarin, dia pun turun ke lapangan meninjau lokasi pasar tradisional sekaligus memberikan teguran keras kepada sopir angkot. Dia menegaskan, mulai hari ini seluruh angkot tidak diperkenankan lagi mengambil penumpang di erea pasar.
“Kan kita sudah fungsikan terminal. jadi angkot yang hendak ke utara maupun sebaliknya, tidak boleh lewat di depan pasar lagi, supaya meminimalisir kemacetan,” tegas Hasyim seraya memerintahkan ke Petugas Dishub.
Soal halte sementara yang smentara dikerjakan, dia mengaku kecewa dengan kinerja Dinas PUPR. “Saya juga kecewa sampai sekarang tidak realisasi halte darurat. Kan ukurannya hanya 5 kali 5 meter persegi supaya penumpang bisa menunggu angkot disitu,” sesalnya.
Permintaan halte darurat tersebut menurut dia, bertujuan agar pengangkutan penumpang bisa tertata dengan baik. Karena tidak ada kejelasan dari dinas PUPR, Hasyim pun mengalihkan tugas pembangunan halte darurat ini ke Disperindag. “Biar nanti diambil alih Perindag saja untuk sementara waktu,” perintah Hasyim.
Selain menertibkan sopir angkot, Hasyim juga menertibkan penjual takjil dan penjual bahan pokok (Bapok) di dalam pasar higenis Bahari Berkesan menindaklanjuti laporan ada penjual takjil yang protes lantaran dipindahkan tempatnya.
“Kemarin kita sudah rapat, makanya kita bagi. Untuk pedagang takjil di tempatkan sebelah selatan, sementara bapok sebelah utara, tetapi pagi tadi ada ibu ibu yang protes, katanya mereka dipindahkan, tapi itu hanya segelintir orang, makanya tidak apa apa,”sebutnya.(tr4/pur)