HARIANHALMAHERA.COM–Setelah empat hari menjalani perawatan secara intensif, Arif Yunus (35), sa;ah satu karyawan PT IWIP yang menjadi korban ledakan tungku semlter A pada 15 Juni lalu, akhirnya menghembuskan nfas terakhir.
Karyawan asal Desa Tadupi, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) itu meninggal di Rumah Sakit Pusat (RSP) Pertamina, Jakarta pada Minggu (20/2) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB atau puku 03,00 WIT.
Kabar meninggalnya Arif ini dibenarkan Departemen Media dan Hubungan Masyarakat PT IWIP, Agnes Ide Megawati. “Korban dinyatakan meninggal secara resmi oleh dokter pada pukul 01.00 WIB dinihari,” kata Agnes kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui whatsapp.
Agnes mengatakan, perusahaan tidak akan lepas tangan dengan para korban baik yang tengah dirawat maupun yang meninggal dunia. “Korban ledakan yang kemarin terjadi, maupun hal lain yang menjadi hak karyawan tentunya menjadi tanggung jawab perusahaan,” ucapnya.
Saat ini, Perusahaan tengah mengurus proses pemulangan jenazah Arif ke kampung halamannya. Jenasah Arif sendiri sempat tertahan di bandara sekitar 6 jam. Ini disebabkan butuh koordinasi dengan pihak RSP, Bandara, serta maskapai. “Harus melalui proses prosedur dan waktu, sebab harus terkonfirmasi jadwal penerbangan,” terang Agnes.
Ledakan tungku smelter milik PT IWIP ini turut mendapat perhatian serius dari Anggota DPR RI dapil Malut Alien Mus. Dia mendesak Polda Malut untuk menelusuri insiden yang terjadi ham 6 pagi itu.
Bagai Alien, tragedi yang meneaskan satu orang karyawna itu perlu di investigasi untuk mengungkap apakah akibat kelalaian atau memang ada satu kegiatan yang tidak di jamin keselamatannya,
“Pihak perushaan harus melihat kembali penerapan sisitem K3, sebab kejadian yang terjadi seperti ini sudah berulang lagi. Saya berharap pihak perusahaan mempertanggung jawabkan apa yang telah terjadi,” tegas Alien usai pertemuan bersama Wali Kota Ternate.
Ketua Golkar Malut mengatakan kecelakan tersebut mengakibatkan puluhan karyawan korban, sehingga, pihak kepolisian harus serius melakukan penyelidikan peristiwa tersebut. “20 orang yang tertimpa musibah itu kan sangat banyak, kalau satu dua orang mungkin kelalaian, kalau sampai 20 orang maka harus di investigasi,”sebutnya.(tr1/pur)