HARIANHALMAHERA.COM–Program bedah rumah dari Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui H Robert Peduli bersama aparat pemerintah desa dan kecamatan di lingkar tambang, terus berjalan. Dari target sebanyak 1.000 unit rumah yang akan direhab, saat ini sudah sebanyak 168 rumah yang selesai.
“Ini program pribadi dari Pak H Robert. Anggarannya pun dari beliau. Dalam pelaksanaan di lapangan kewenangan diserahkan kepada kepala desa untuk mendata rumah penduduk yang layak direhab. Sementara dalam pengawasannya, Divisi Kinerja Sosial (Social Performance/SP) turut terlibat,” kata Manajer Divisi Kinerja Sosial, Hansed Pither Lassa.
Menurut Hansed, progress program bedah rumah berjalan lancar sejak di-launching pada 4 Maret 2021, lalu. “Untuk sementara yang sudah dibangun sebanyak 168 unit rumah, terdiri dari 128 unit rumah dalam proses pembangunan dan sebanyak 40 unit rumah sudah diresmikan,” ungkap Hansed.
Dijelaskan pula, program bedah rumah berjalan serentak di 83 desa wilayah lingkar tambang. Program ini tidak ada batas waktu. Artinya, jika tahun ini belum tercapai target 1.000 unit rumah yang diperbaiki, maka bisa dilanjutkan tahun depan. “Saat ini program bedah rumah memang dikhususkan bagi warga kurang mampu di wilayah lingkar tambang,” terangnya.
Hansed turut merinci anggaran yang sudah terpakai dalam program bedah rumah. Untuk Kecamatan Kao anggarannya Rp 990 juta, Kao Utara Rp 470 juta, Kao Barat Rp 1,36 miliar, Malifut Rp. 700 Juta, dan Kecamatan Kao Teluk anggaran yang sudah digunakan sebanyak Rp 500 juta. Sehingga total anggaran yang sudah dikeluarkan H Robert Peduli untuk program bedah rumah sekira Rp 3,94 miliar.
“Kami akan berusaha untuk bisa secepatnya menyelesaikan program ini, sehingga masyarakat yang berada di lingkar tambang bisa menikmati program H Robert. Jika yang lain belum dikerjakan, maka bisa bersabar karena tetap dikerjakan,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, program bedah rumah merupakan inisiatif pribadi dari H Robert. Dari kantong pribadinya, H Robert mengalokasikan biaya rehab antara Rp 50-60 juta per rumah. Jika ditargetkan 1.000 rumah, maka anggaran bantuan bedah rumah ini mencapai Rp 50-60 miliar.
“Bedah rumah ini merupakan program inisiatif dari H Robert khusus bagi warga kurang mampu di Halut, utamanya di wilayah lingkar tambang. Anggaran program bedah rumah ini terpisah dari anggaran PPM. Itu anggaran pribadi dari H Robert,” kata Hansed.
Tidak hanya sebatas perbaikan rumah, menurut Hansed, bedah rumah ini termasuk perlengkapan dalam rumah. Seperti kursi, tempat tidur, alat dapur lainnya, dan kebutuhan penting lainnya. “Sederhanya, program ini akan mengubah rumah dari tak layak huni menjadi rumah permanen modern setara rumah type 36,” ujarnya.(cw/tr-05/fir)