HARIANHALMAHERA.COM–Optimisme Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) bahwa seluruh proyek penunjang iven Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXVI di Sofifi sudah akan selesai dan bisa digunakan, diragukan.
Sebab, fakta di lapangan justeru berkata lain. Hasil rapat kesiapan panitia STQ Selasa (10/8) menyebutkan dengan waktu pelaksanaan STQ yang tersisa dua bulan lagi, ternyata masih banyak sarana-prasarana yang belum siap.
Mulai dari rumah ASN yang bakal menjadi tempat hunian para kafilah dari 34 provinsi nanti. Hingga urusan akomodasi berupa transportasi yang masih kurang
Khusus untuk tempat hunian bagi kafilah, dalam rapat yang dipimpin langsung Sekprov Malut Samsuddin A Kadir didampingi ketua panitia STQ daerah Salmin Janidi dilaporkan sebanyak 65 unit rumah ASN yang ada di perumahan ASN I dan II belum direnovasi oleh Disperkim.
Sekprov mengatakan, rumah ASN I dan ASN II yang direnovasi sebanyak 248 unit. Dimana, 48 unit direnovasi ASN yang menghuni rumah tersebut. Sedangkan 200 unit lainnya dibagi 100 unit direnovasi lewat partisipasi OPD dan 100 direnovasi Disperkim. “Sekarang sudah 35 unit selesai direnovasi Disperkim, tinggal 65 unit yang belum,” katanya.
Bahkan, perabotan di sebagian rumah di perumahan ASN I dan II pun belum ada sama sekali. Padahal, hal ini sebelumnya sudah diingatkan Gubernur. “Sebelumnya kita berpikir perumahan ASN I dan II yang ditepati ASN sudah pasti memiliki tempat tidur peralatan dapur dan sebagainya. tetapi ternyata ada yang beralaskan tikar. Jadi nanti dibicarakan kembali pengadaan pada perubahan anggaran,” katanya.
Pengadaan isi rumah itu nanti dijadikan inventaris OPD masing- masing sehingga nanti ada biaya perawatan .”jadi sudah dibagi-bagikan ke OPD karena tidak semua perumahan peralatannya kosong ada yang sudah terisi sehingga saat ini sementara di data,” terangnya.
Tidak sampai disitu, ada beberapa fasilitas di kawasan perumahan ASN yang harus didorong untuk direnovasi seperti masjid yang berada di ASN I.
Ketua Panitia Salmin Janidi meminta Disperkim agar dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar, 100 unit rumah ASN itu segera direhab hingga selesai. “Pertanyaannya 65 yang belum direhab itu mau kasih sapa? Sapa yang mau kasih selesai ?,” Tegas Salmin
Dia juga mengaku, rapat kemarin memang dilakukan menyusul adanya masalah di lapangan. “Saya kan pernah bilang. kita harus cari solusi untuk menyelesaikan masalah jangan sampai waktu tertunda, sampai dengan dia punya waktu tidak akan selesai,” tukasnya.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana ini pun terpaksa membuat Pemprov harus kembali “mengemis” ke kalangan perusahaan yang beroperasi di Malut.
Ada 70 perusahan dan pengusaha di bidang industri dan pertambangan yang telah dihubungi Pemprov untuk dimeminta partisipasi dan dukungan dalam menyukseskan STQ. “Kita berharap kalau memang ada partisipasi untuk mendorong hal – hal yang masih kurang,” terang Sekprov.
Bentuk partisipasi tergantung perusahaan dalam bentuk apa saja “Kita dapat informasi PT IWIP nanti bantu kendaraan. Ada juga yang mau kasi tenda untuk pedagang klunier. Mudah – mudahan kita dapat bantuan karena ada kekurangan yang kemudian kita ketahui belakangan.” jelasnya.(lfa/pur)