HARIANHALMAHERA.COM–Pihak balai Taman Nasional Aketajawe mengungkapkan belakangan ini banyak perusahaan yang melakukan pembalakan liar di hutan di Kecamatan Weda Tengah.
Dengan motif pembongkaran hutan untuk kepentingan ekplorasi, puluhan kubik kayu olahan pun diambil untuk dijual ke pengusaha. Sayangnya, praktik ini belum mendapat perhatian serius dari unit pelayanan terpadu kesatuan pengelolaan hutan Halmahera Tengah dan Dinas Kehutanan Provinsi.
Kepala balai Taman Nasional Aketajawe Jeriwibowo mengakui aksi seperti ini sering terjadi. “Motif seperti ini yang kami selalu berusaha melakukan penyelidikan. Sehingga, perusahaan yang bermain pembalap hutan, kami akan tetap tindak sesuai dengan peraturan,”ucapnya.
Untuk mengoptimalisasi penjagaan hutan konservasi dari pembalakan liar, pihaknya selalu rutin patroli, dan melakukan pendekatan persuasif dengan warga. Hanya saja, dalam dua tahun terakhir ini, langkah tersebut lebih berkurang.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang memiliki tupoksi “Misalnya KPH, agar pihak perusahaan yang tidak memiliki izin, bisa diselesaikan dengan baik,” ujaranya.(tr1/pur)
