HARIANHALMAHERA.COM— Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Sofifi, dr. Sylvia Umaternate, kembali angkat suara terkait desakan pencotopan dirinya sebagai Dirut RSU Sofifi oleh massa aksi yang notabene mantan tenaga kontrak RSU.
Dia menilai, apa yang disampaikan para mantan tenaga kontrak lewat aksi demo di kantor Gubernur adalah wajar. Baginya itu bagian dari sebuah proses.
Namun, untuk soal pergantian jabatan Dirut, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur.
“Itu cara meraka dalam menyalurkan aspirasi. Tidak masalah tuntutan mereka saya dicopot dari jabatan. Karena saya diangkat oleh gubernur, kalau diganti juga itu kewenangan gubernur,” jelasnya, Kamis (16/5) kemarin.
Dia mengaku, sejak dilantik menjadi Direktur RSU pada 2016, sudah banyak terobosan yang dicapai, walaupun tidak terekspos ke publik.
“Karena yang wajib mengetahui keberhasilan itu gubernur dan wakil gubernur,” tukasnya.
Walau begitu, dr. Sylvia tidak lagi menjelaskan panjang lebar soal tuntutan para eks tenaga kontrak ini. Sebab semua upaya sudah ditempuh termasuk bertemu secara langsung dengan Pj Sekprov.
“Apalagi yang dipaksakan, gaji tinggal Januari hingga April, semuanya ada prosesnya dan saya bukan penentuan untuk mencairkan uang,” tegasnya.(tr3/pur)