EdukasiZona Kampus

Wapres Ingin PTS di Indonesia Tingkatkan Program Vokasi

×

Wapres Ingin PTS di Indonesia Tingkatkan Program Vokasi

Sebarkan artikel ini
KERJASAMA: Wapres Jusuf Kalla saat menyaksikan penandatangan nota kesepahaman program vokasi tiga perguruan tinggi swasta Indonesia di The Swiss Federal Institute For Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis (16/5).(foto: republika.co.id)

HARIANHALMAHERA.COM– Pendidikan vokasi menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun berharap, perguruan tinggi di Indonesia lebih mengutamakan penguasaan keahlian yang saat ini lebih dibutuhkan.

Ia mencontohkan Swiss yang pendidikannya vokasi sudah sangat maju. JK pun berharap, Indonesia bisa bekerjasama meningkatkan pendidikan vokasi seperti di Swiss. Hal itu disampaikan JK usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman program vokasi tiga perguruan tinggi swasta Indonesia di Swiss, Kamis (16/6).

“Di sini 80 persen anak-anak tamat SMA itu larinya ke vokasi. Iya (kita) harusnya (kerjasama) seperti itu,” ujar JK di The Swiss Federal Institute For Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis (16/5), mengutip republika.co.id.

Menurut JK, Pemerintah Indonesia pada tahun ini memfokuskan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang keahlian atau skil base. Karenanya, ia menilai perlunya penunjang untuk peningkatan hal tersebut, baik melalui perguruan tinggi maupun badan pelatihan.

“Nah skil base ini harus ada pendidikan vokasi, ada training, kalau di kita kan harus menghidupkan BLKI dengan baik lagi, SMK harus menghidupkan dengan baik, politeknik, itu saja, buka. Jangan semua orang berpikir ke universitas,” ujar JK.

Karenanya, JK pun menyambut baik kerjasama program vokasi tiga perguruan tinggi swasta (PTS) Indonesia yang didukung Sinar Mas dengan institusi pedidikan tinggi dan dunia usaha di Swiss.

Tiga PTS itu antata lain, Politeknik Simas Berau bersama Swiss International Technical Connection (SITECO), Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) bersama SITECO dan Universitas Prasetiya Mulya bersama IMI (International Management Institute).

“Itulah salah satunya, karena itu tadi beberapa universitas mengadakan kerja sama, karena dulu politeknik pertama di Bandung itu politeknik Swiss, ya kualitasnya baik, dan juga Enhai, hotel itu institut juga kerjasama dengan Swiss,” ujar JK.

Sementara, Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto berharap MOU tiga PTS Indonesia menularkan keberhasilan pendidikan Swiss yang menerapkan model pendidikan dual system ke peningkatan kualitas program vokasi di Indonesia.

“Penandatanganan ini merupakan upaya perguruan tinggi swasta Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air dengan menerapkan sistem pembelajaran vokasi, bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang sudah kredibel di Swiss yang telah menghasilkan produk berkualitas dunia,” kata Sulistyanto

Ia menilai penggunaan model dual system berarti mengikut sertakan dunia Industri dan dunia usaha bergabung dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten pada bidang industri tertentu mulai dari penyusunan kurikulum bersama hingga praktek kerja.

“Oleh karena itu Indonesia melihat pentingnya bekerjasama dengan institusi pendidikan vokasi kelas dunia untuk menunjang peningkatan kualitas ini,” katanya.(rep/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *