HARIANHALMAHERA.COM– Tudingan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ternate Sasman Saroden terkait indikasi adanya suap dan pungli dibalik keberadaan PKL di JPR dan Terminal yang melibatkan oknum petugas Satpol dan Dishub, membuat pemimpinan salah satu dari kedua institusi itu geram.
Adalah Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Ternate Fandy Tuminah. Dihubungi kemarin, Fandy
membantah tudingan Sarman itu. Menurutnya, jika ada petugas yang memback-up maka
pedagang sudah akan melakukan pemberontakan ketika ada pembongkaran. “APPSI jangan menduga-duga,” tegasnya.
Dia justeru menyerang balik APPSI yang dinilai diskriminatif dalam melakukan penertiban
pedagang musiman. “Kalau disamping Masjid Raya itu proyek Ramadan, kemudian di samping Rusunawa juga, lalu depan pasar Higienis karena itu parkiran. Dimana ketegasan Dinas Pasar, masa pedagang kecil mereka sikat trus yang besar tidak. Saya pertanyakan sikap APPSI,” tandasnya.
Fandy malah meminta APPSI untuk bersikap bijak dalam hal pedagang. Dijelaskan, kawasan JPR menurut Fandy dari tahun ke tahun sudah seperti itu yakni menjadi tempat berjualan pedagang musiman. “Kalau Sarman bilang proyek ramadhan itu di mana. “Jadi kalau dia mau tertibkan suru dia tertibkan samping al-munawar,” terangnya.
Meski begitu, pihaknya akan tetap menjalankan tugas sebagai penegak Perda, dimana jika ada pedagang yang menempati badan jalan akan di tindak tegas. “Yang punya kapasitas untuk menilai Satpol PP itu bukan ketua APPSI tapi masyarakat, dan besok (hari ini) saya akan laksanakan penertiban,” tegasnya.
Sementara Plt. Kadishub Kota Ternate Faruk Albaar hingga berita ini di tulis belum dapat di konfirmasi.(lfa/pur)