HARIANHALMAHERA.COM–Keputusan Wali Kota M Tauhid Soleman mencopot Sumahdi Marsaoly dari jabatan Kepala Sekolah SDN 1 Pertiwi dan menggantikannya dengan Zainab Hi Idris, memicu aksi boikot belajar mengajar di sekolah tersebut, Senin (21/2).
Ratusan siswa beserta guru terpaksa terlantar diluar halaman sekolah. Hal ini dipicu aksi adanya penolakan dari orang tua siswa atas penunjukan Zainab sebagai Kepsek.
Penolakan itu dituangkan dalam petisi yang bertuliskan ‘Kami ortu/murid menolak kepsek yang baru’.
Para orang tua murid bahkan berbondong- bondong membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan terhadap kepsek yang diganti itu. “Kami ortu murid tetap tidak setuju Jainab Hi Idris yang memimpin sekolah SD 1 Pertiwi” tegas Marlina, salah satu satu orang tua murid kepada Harian Halmahera.
Menurut dia dan orang tua lainnya, sejak sekolah ini dipimpin Sumahdi Marsaoly, banyak perubahan yang sangat dirasakan para siswa. Karena itu, kehadiran kepsek yang baru sangat diragukan kinerjanya.
“Kepsek yang baru ini, kami belum mengetahui kinerjanya dibandingkan yang lama. Kepsek sebelumnya, kinerjanya sangat baik, selama kurang lebih 1 tahun memimpin sekolah,” katanya.
Mereka mencurigai pencopotan Sumahdi sebagai Kepsek SDN 1 Pertiwi ini sarat kepentingan politik. Hal ini tentunya mengorbankan murid yang sedang mendapatkan pelayanan.
“Torang baru satu tahun lebih rasa Kepsek lama pimpin sekolah membawa dampak sangat baik, kemudian dipindahkan. Jangan-jangan ini pasti faktor politik Pilkada kemarin,” sebutnya.
Dia serta ortu lainya mengancam bakal memboikot aktifitas belajar mengajar hingga tuntutan mereka dipenuhi. “Torang minta kase bale kepsek lama kalu tara kase bale aktifitas sekolah tetap mogok dan akan diadukan di DPRD,” ujarnya.
Senada juga orang tua murid yang lain M. Ikbal Abdurahman. Diakui, Sumahdi tidak hanya membawa perubahan bagi sekolah, namun sosoknya dikenal baik dikalangan warga Kota Baru. Salah satunya melibatkan diri dalam kegiatan kerja bakti.
“Bicara soal pendidikan dasar yang pertama akhlaknya harus bagus. Dan kepsek yang lama tentunya dikenal cukup baik, jadi harus tetap dipertahankan,” ucapnya.(par/pur)
Respon (1)