Halut

Pedagang Rawajaya Tolak Relokasi

×

Pedagang Rawajaya Tolak Relokasi

Sebarkan artikel ini
Pasar Inpres II Desa Rawajaya

HARIANHALMAHERA.COM–Perbaikan kerusakan pasar Inpres II Rawajaya dikabarkan sudah selesai kerjakan, namun bangunan yang telah menghabiskan anggaran Rp.4 miliar lebih dari APBD tahun 2019 itu berpotensi mubazir, menyusul rencana peresmian sekaligus difungsikan pasar tersebut kemungkinan masih tertunda yang kedua kalinya lantaran sebagian besar pedagang menolak dipindahkan (relokasi) ke pasar baru tersebut.

Penolakan relokasi oleh para pedagang rempah dapur terutama pedagang bawang, cabai dan tomat (Barito) itu ternyata banyak alasan dan pertimbangan disampaikan, salah satunya jalan masuk yang terlihat rusak parah.

Menurut mereka bahwa akses tersebut sangat didambakan, karena satu-satunya sarana penunjang aktivitas pasar itu harusnya di hotmix alias di aspal. Selain itu, Selain itu masih banyak fasilitas di dalam gedung pasar yang kurang memadai sehingga dipastikan kenyamanan terganggu.

Kepala bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Halut, Muksin Mustika, mengatakan, pemerintah daerah sebenarnya telah rencanakan pada tanggal 20 februari 2022 merelokasi pedagang disepanjang jalan Kemakmuran dan emperan toko di Desa Rawajaya ke pasar Inpres II Rawajaya tersebut, namun saat hendak diminta pemindahan, ternyata sebagian besar pedagang menolak dengan berbagai alasan yang disampaikan.

“Kami sebenarnya sudah mau memindahkan semua pedagang yang ada di emperan toko, namun setelah hendak diminta pemindahan ternyata mereka mengeluh fasilitas pasar yang ada termasuk soal jalan jadi relokasi terpaksa dibatalkan,”katanya, minggu (6/3).

Sebagian pedagang menurutnya, sudah bersedia pindah ke pasar baru tersebut hanya saja mereka mengusulkan agar segera hotmix jalan dan benahi fasilitas pasar yang belum lengkap demi kelancaran jual-beli.”Terkait keluhan pedagang ini tentu kami masih menunggu arahan dari pimpinan. Caranya seperti apa untuk memindahkan pedagang, apakah harus di aspal dulu jalannya baru dipindahkan atau seperti apa solusi alternatifnya,”ujarnya.

Keluhan pedagang sekaligus penolakan relokasi tersebut lanjut Muksin, sudah disampaikan ke Bupati dan Wabup Halut tinggal menunggu kebijakan untuk ditindaklanjuti di lapangan. Namun prinsipnya Disperindag Halut berharap agar secepatnya pedagang direlokasi ke pasar baru itu sehingga pembangunan gedungnya dapat berfungsi.

“Kimi mau pedagang secepatnya di pindahkan agar pasar difungsikan, jadi kami juga akan usahakan agar jalan tersebut bisa di aspal sehingga pedagang tidak balik lagi ke tempat yang lama,”pungkasnya.(cw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *