HARIANHALMAHERA.COM– Belum tuntasnya pembebasan lahan bagian utara Gamalama Plaza sementara di lain sisi proyek tersebut harus tuntas sebelum akhir masa jabatan (AMJ) Burhan Abrurahman sebagai Wali Kota berakhir, membuat Dinas PUPR terpaksa mengubah skema pembangunan.
Plt Kepala Dinas PUPR Ternate Risval Tribudiyarto menjelaskan proyek perbelanjaan modern yang menelan anggaran sebesar Rp 70 Miliar tersebyut yang awalnya dirancang dengan tiga segmen, hanya bisa dilakulan dengan dua segmen.
Ini dikarenakan segmen ketiga di lahan bagian untara belum diselesaikan ganti ruginya
sehingga bangunannya belum dilaksanakan. Meski begitu, perubahan tersebut tidak
menggangu pembangunan awal.
“Perubahan skema karena pembuatan tahap tiga lahannya belum dapat dibebaskan sehingga membangunan diselesaikan dengan sencana tahap satu dan tahap dua saja,” terangnya.
Dijelaskan, sesuai rencana awal pembangunan Gamalama Modern dilakukan tiga segmen.
Dimana, segmen pertama yang sudah terbangun saat ini, begitu juga dengan segmen kedua bagian timur sepanjang 30 meter.
Sementara segmen ketiga di sisi utara sendiri belum bisa dilakukan karena belum dilakukan pembebasan lahan, sementara Dewan Kota D(ekot) menyoroti bahwa jangan sampai hingga akhir masa jabatan Burhan proyek ini belum selesai.
“Menanggapi hal ini dilakukan monitoring bersama Walikota meninjau lokasi, maka diputuskan Gamalama Plaza yang harus dilaksanakan adalah segmen satu dan dua saja dalam bentuk jadi dan siap digunakan,” terangnya.
Untuk segmen tiga sendiri akan dipindahkan/ “Kedepannya jika dilakukan perubahan segmen tiga kearah timur itu nantinya walikota berikut,” ungkapnya. Kata dia, meski pembangunan harus dirubah segmennya namun tidak mengganggu struktur awal, karena sejak awal dibangun Gamalama Plaza sudah ada langkah-langkah antisipasi yang dilakukan.
Jika nanti terjadi hal-hal diluar kendali maka ada perubahan desain, dengan tujuan agar
nantinya Gedung tetap fungsional pada saat pembangunan dilakukan. “Walupun nanti ada
tambahan nantinya dilakukan kearah timur, dan sgmen tiga sendiri tetap diupayakan untuk
dilakukan penyelesiannya, karena ini kita bicara masalah fasiltas dan ruang publik untuk
masyarakat,” tukasnya. (lfa/pur).