HARIANHALMAHERA.COM–Persiapan pemberangkatan 491 calon jamaah haji (CJH) asal Maluku Utara (Malut) terus dimatangkan panitia penyelenggara ibadah haji daerah (PPIHD) Malut.
Sesuai jadwal, CJH yang tergabung dalam kloter 11 dan 12 embarkasi Makassar ini, akan mulai masuk asrama haji di Kelurahan Ngade, Ternate masing-masing pada tanggal 22 Juni dan 23 Juni 2022.
Para tamu Allah ini akan berada di asrama haji Ternate selama tiga hari. Dan pada 25 Juni, CJH yang tergabung dalam kloter 11 akan bertolak menuju Makkasar.
“Selanjutnya tanggal 26 Juni menuju jedah dan di tanggal yang sama kloter 12 diberangkat ke Makasar dan tanggal 27 Juni menuju Jeddah,” terang ketua PPIHD Malut H. Amar Manaf.
Keberangkatan CJH ke Makkasar sendiri menggunakan maskapai Sriwijaya air. “Seluruh penerbangan CJH carter dan menyediakan konsumsi di pesawat,” katanya kemarin (30/5).
Dia menambahkan, kesiapan CJH yang dilalukan selama ini yakni vaksin dosis satu dan dua, pemeriksaan kesehatan tahap satu dan dua serta suntikan menangitis.
“Tinggal terkahir saat CJH masuk di asrama haji menjalani test PCR, karena itu ketentuannya sebelum masuk asrama haji emberkasi Makasar seluruh CJH sudah harus menjalani PCR,” Jelasnya
Amar mengatakan, hari ini akan diagendakan rapat kordinasi dengan Pihak Kesra se Kabupaten/Kota, dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kemenag Kabupaten/Kota dan Provinsi mengkordinasikan pemeriksaan kesehatan CJH haji sampai pada masuk ke asrama haji untuk menjalani PCR. “Serta penyampaikan SK gubernur biaya emberkasi,” tukasnya.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan setibanya di Madinah, CJH sudah bisa berkeliling untuk berziarah ke tempat bersejarah dengan bebas.
Cholid mengatakan ketentuan protokol kesehatan (prokes) di Madinah maupun Makkah sudah longgar. Pelonggaran tersebut tidak hanya di Masjid Nabawi atau di Masjidilharam. ’’Jemaah sudah boleh ziarab ke tempat-tempat bersejarah,’’ kata Subhan(29/5).
Selain Masjid Nabawi, setidaknya ada empat tempat bersejarah di Nabawi yang sering dikunjungi jemaah untuk berziarah. Yaitu Masjid Quba yang berada di sebuah desa di sisi barat Masjid Madinah. Masjid ini adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad. Selain itu juga ada Jabal Uhud yang menjadi saksi sejarah perang dahsyat antara 700 orang kaum Muslim dengan 3.000 orang kaum Musyrikin dari Makkah.
Lalu ada Masjid Miqat dan Masjid Qiblatain. Masjid Qiblatain cukup bersejarah karena memiliki dua kiblat. Masjid ini sebelumnya menghadap ke Baitul Maqdis di Yerusalem sebagai kiblatnya. Tetapi kemudian arah kiblatnya diubah ke Masjidilharam.
Lebih lanjut Subhan mengatakan tim advance Kemenag mulai berangkat ke Saudi untuk mempersiapkan teknis pelayanan haji. Tim advance tahap pertama yang berjumlah 14 orang petugas berangkat menuju Jeddah (29/5). Berikutnya disusul 16 orang tim advance tahap kedua yang berangkat ke Jeddah pada 31 Mei besok.
Subhan mengatakan ada sejumlah tugas yang bakal dilakoni personel tim advance tersebut. Diantaranya adalah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Arab Saudi. ’’Mereka juga melakukan pengecekan kesiapan kantor layanan di daker (daerah kerja) dan sektor-sektor,’’ katanya.
Khusus untuk tim advance bidang akomodasi, akan melakukan pengecekan ulang kesiapan hotel-hotel di Madinah dan Makkah. Sementara itu tim bidang katering memastikan kesiapan dapur-dapur penyedia layanan konsumsi. ’’Tim katering juga melakukan orientasi serta training para juru masak,’’ tuturnya.
Untuk tim bidang transportasi, melakukan pengecekan kesiapan perusahaan penyedia bus. Seperti diketahui penyedia bus bakal melayani transportasi antar kota (Jeddah, Makkah, dan Madinah) serta bus shalawat. Subhan mengatakan bus shalawat nantinya selama 24 jam melayani transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidilharam dan sebaliknya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan tim advance melakukan pengecekan secara detail. ’’Semoga tim advance bisa lancar menjalankan tugasnya,’’ tuturnya. Dia berharap tim advance nanti betul-betul melihat secara detail persiapan layanan jemaah. Dia mencontohkan fasilitas mesin cuci, kondisi Ac, sampai kelayakan lift di hotel harus dicek secara teliti. (lfa/jpc/pur)