HARIANHALMAHERA.COM– Terobosan Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau sering disapa Haji Robert, setelah mengambil alih saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), ternyata telah mampu ‘menyulap’ wajah lingkar tambang bersama penduduknya yang dari lesuh setelah puluhan tahun tak terpoles kesejahteraan oleh PTNHM digengaman Newcrest Ltd. Mining. Saat ini, roman warga lingkar tambang bersinar terpancar senyum bersemangat setelah disajikan menu kebahagian melalui sejumlah program yang menyentuh kebutuhan dasar.
PTNHM dipundak Haji Romo, menurut Iskandar Hi. Karim, Kepala Desa Tiowor, Kecamatan Kao Teluk, ibarat reformasi besar-besar terhadap pertambangan, sebab setelah NHM diambil alih oleh Haji Romo sejak tahun 2020 yang kini baru berusia 2 tahun tetapi sudah hampir ratusan miliaran dana yang beliau keluarkan untuk canangkan program yang pro terhadap rakyat Maluku Utara terutama di lingkar tambang.
“Saya perlu berikan apresiasi terhadap PTNHM dibawa Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik perusahan, Haji Robert (Romo) Nitiyudo Wachjo, karena baru 2 musim mengambil alih PTNHM dari tangan asing, ternyata beliau sudah gelontorkan miliaran dana hanya untuk buat program yang seolah membawa warga lingkar tambang pada kesejahteraan,”katanya, rabu (14/9).
Mestinya lanjut Iskandar, penggasan program bedah rumah yang kini menjadi progam Haji Robert Peduli ‘membedah rumah layak huni untuk warga tidak mampu di lingkar tambang itu, kehadiran Haji Robert bersama manajemen PTNHM dibawa benderah PT Indotan disambut dengan rasa syukur dan ikut merawat, karena puluhan tahun NHM di zaman Newcrest tidak ada terobosan program yang dibuat NHM ditangan Haji Robert.
“Kita warga lingkar tambang harus ikut memberi dukungan, merawat dan perlu melindungi NHM, karena ini aset kita bersama, artinya program yang dicanangkan Pak Haji Robert dan PTNHM kepada masyarakat memang terasa dampak manfaatnya dibanding NHM di era Newcrest, yang terkesan menjajah warga lingkar tambang,”tandasnya.
Soal program PPM yang terlambat dijelaskan Iskandar bahwa mestinya bersabar menunggu, karena hal itu juga tidak diinginkan Haji Robert dan PTNHM melainkan terhambat pada suatu aturan baku dari kementerian ESDM dan Kementerian Desa (Kemendes), yang mana ketika program di implementasi tentunya bisa mempedomani.
Apalagi PPM dikatakan Iskandar, yang nantinya ditangani langsung BUMDes, sudah tentu ini tantangan baru. Disisi lain perlu ada kesiapan dari Pemdes dalam menyiapkan SDM terutama pengurus BUMDes dari sekarang, karena tidak mudah kita wujudkan semua dalam waktu singkat, sebab ini ibaratnya kita mengobati tubuh yang saki tsudah 20 tahun sehingga dibutuhkan waktu untuk pemulihan.
“Saya bgitu yakin dengan NHM ditangan Pak Haji ini, karena waktu pertemuan kami para Kades se lingkar tambang dengan beliau di jakarta bahwa beliau tak hanya menjalankan 1 persen yang diatur dalam Undang-Undang yang buat manusia tetapi ada kewajiban juga yang diatur dalam al. quran soal 2,5 persen, jadi kita harus sabar saja, karena pastinya Pak Haji akan lakukan itu,”terangnya.
Iskandar pun menuturkan bahwa program-program yang disajikan Haji Robert dan PTNHM/PT Indotan untuk warga lingkar tambang, bahkan public Malut terbilang lebih dari istilah cukup. Sebab, tak hanya program dari PTNHM yang tertuang dalam blue print Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) tetapi juga sajian program khusus dari Haji Robert, seperti program bedah rumah layak huni, bantuan kesehatan gratis hingga santunan untuk anak yatim, yatim piatu dan janda-duda lanjut usia (lansia) yang mana diberikan secara rutin.
“Memang NHM saat ini seolah menjadi tambang ‘Sedekah’, karena masyarakat terus mendapatkan uluran tangan dari Pak Haji Robert dan PTNHM/PT Indotan, olehnya itu mari kita rawat dan lindungi, termasuk cegah gerakan provokasi yang merusak PTNHM ditangan Haji Robert,”ujarnya.(dit)