HARIANHALMAHERA.COM–Terhentinya distribusi air bersih yang sudah berlangsung beberapa hari di sejumlah kelurahan sebagai imbas dari konflik yang terjadi di tubuh Perumda Ake Gaale Ternate, membuat Wali Kota M Tauhid Soleman akhirnya ‘menyerah’. Tuntutan mencopot Abubakar Adam dari jabatan direktur utama (Dirut) sebagaimana yang disuarakan para karyawan akhirnya dipenuhi.
Jabatan Abubakar Adam sebagai Direktur Utama (Dirut) Perumda Ake Gaale Ternate tidak bertahan lama. Rabu (21/12) kemarin, Abubakar yang dilantik pada 18 Januari lalu, resmi dinonaktifkan dari jabatan Dirut.
Pemberhentian sementara Abubakar itu tertuang dalam SK Wali Kota Nomor 192/1/KT/2022. Bersamaan dengan itu, Wali Kota menunjuk Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadisperkim) Ternate, Muhammad Syafie sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirut Perumda Ake Gaale.
Dalam jumpa pers malam tadi, Tauhid selaku kuasa pemilik modal (KPM) Perumda mengatakan langkah yang diambil ini sebagai upaya untuk mengakhiri kemelut yang terjadi di Perumda dalam beberapa hari terakhir yang berimbas pada gangguan pelayanan air bersih kepada pelanggan. “Selaku KPM, saya akan lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat,” tegas Tauhid Rabu (21/12) malam.
Dia mengakui, jika langkah ini (pergantian dirut) tidak dilakukan, maka akan terjadi permasalahan yang lebih pelik, mengingat air merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Dia juga mengaku, keputusan ini diambil setelah melewati beberapa pertimbangan dari berbagai pihak
Sebagai Plt Dirut, tugas berat pun kini tengah menanti Muhammad Syafie. Tauhid memerintahkan Kadisperkim itu segera mengembalikan pelayanan yang dalam beberapa waktu terakhir ini mengalami masalah, kembali normal.
“Untuk itu Plt harus bisa menyatukan kembali semua unsur yang ada dalam Perumda. Dengan tujuan, pelayanan utama air bersih bisa normal seperti sedia kala,” katanya.
Tauhid berharap Syarie segera mengambil langkah cepat mengatasi segala permasalahan seperti kemacetan air dan lainnya. “Bila perlu malam ini juga,” katanya.
Dengan dipeuhinya tuntutan pencopotan Dirut ini, Tauhid pun meminta seluruh karyawan Perumda untuk kembali bekerja normal seperti semula, sesuai tugas dan jabatan yang sudah diberikan. “Pegawai harus patuh atas keputusan yang ada,” pungkasnya.
Keputusan Wali Kota pun disambut positif para karyawan. Mereka pun berjanji akan memaksimalkan kembali pelayanan air bersih yang sebelumnya terkendala selama 2 hari belakangan.
” Alhamdulilah semu tuntutan kami sudah diakomodir kami pastikan akan melakukan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Kepala Seksi (Kasie) Hubungan Langganan Perumda Ake Gaale, Syarif Hodu
Terpisah, mantan Dirut Perumda Abubakar Adam yang dihubungi mengaku sudah mengetahui penonaktifan sementara dirinya dari Dirut. “Tapi SK-nya saya belum terima dan belum lihat,” ujarnya.
Karena belum menerima SK, dia pun belum bisa berkomentar banyak. Namun, Abubakar mengaku belum puas dengan keputusan Wali Kota ini. Sebab dua rekannya yang juga menjabat di jajaran dewan Direksi masing-masing Muhdar Assagaf sebagai Direksi Keuangan dan Maslan Deis sebagai Direksi Teknik dan Operasional, belum dinaktifkan.
Padahal, dari hasil rapat yang berlangsung di ruang Bappelitbangda Rabu (21/12) sore kemarin, ketiga Dewan Direksi harus dinonaktifkan sebagaimana yang ditutut para karyawan.
Menurutnya, informasi penonaktifan Dewan Direksi ini disampaikan langsung Wali Kota dalam rapat tersebut. “Dari hasil rapat itu yang diputuskan harus tiga Direksi, kok kenapa hanya saya?” sesalnya.
Selaun ketiga Direksi, dalam rapat itu juga diputuskan ada salah satu karyawan yang juga dinonaktifkan.
Sementara itu, pasca ditunjuk sebagai Plt Dirut Perumda, Muhammad Syafei langsung action. Didampingi Direktur Teknis Maslam Deis dan tiga anggota dewan pengawas (Dewas) masing-masing Abdullah Bandang, Halil Talib dan Hasan Musanah Matdoan, malam itu juga dia pun menggelar pertemuan dengan para karyawan yang berkantor di lingkungan Skep Kelurahan Salahudin. ” Tugas saya pertama merangkul semua dan menyelesaikan masalah yang ada,” tegasnya
Dihadapan para karyawan, Syafei meminta agar semua pihak bekerja sama. Bahkan, mulai malam tadi juga, pelayanan air bersih harus jalan sebagaimana perintah Wali Kota. ” Saya tidak bicara banyak tetapi yang terpenting adalah pelayanan malam ini semua bak-bak air harus terisi,” pintanya.(par/pur)