HARIANHALMAHERA.COM– Berbagai terobosan terus disajikan TNI AD melalui jajaran Kodim yang tersebar di wilayah Indonesia untuk perangi masalah gizi buruk (stunting) dan pengetasan kemiskinan. Seperti yang dilakukan Kodim 1512/Weda dalam mengatasi kasus stunting dan menjaga ketahanan pangan dengan mencetuskan program One Day One Egg.
Selain itu, Kodim 1512/Weda juga memanfaatkan lahan tidur di halaman Makodim setempat untuk budidaya tanaman rempah-rempat pertanian, mulai dari jagung, sayur-sayuran hingga tanaman bulanan lainnya. Upaya tersebut dilakukan Kodim 1512/Weda sebagai mewujudkan realisasi kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI. Dudung Abdurachman, tentang ketahanan pangan dan pengentasan stunting di Indonesia.
Inovasi Kodim 1512/Weda tersebut juga dipaparkan Dandim 1512/Weda, Letkol Arh. Ali Akbar kepada Danrem 152/Baabullah ,Brigjen TNI. Elkines Villando Dewangga K. S. AP, saat melakukan kunjungan kerjanya (Kuker) ke Makodim 1512/Weda dan jajaran Koramil di Kabupaten Halmahera Tengah, sejak beberapa hari lalu hingg senin (20/3).
Dandim Weda pun mengatakan bahwa program tumpang sari sendiri merupakan solusi dari terbatasnya lahan pertanian yang dimiliki Kodim Weda yaitu dengan melakukan penanaman jagung, kacang dan cabai pada lahan yang sama serta menerapkan teknologi pertanian modern agar memastikan hasil yang dicapai maksimal serta memiliki keragaman hasil panen.
Selain itu juga saat ini sedang dirintis program peternakan bebek dimulai dengan penetasan menggunakan mesin penetas serta disiapkan lahan peternakan yang baik untuk bebek sehingga diharapkan setelah bebek-bebek tersebut bertelur akan digunakan untuk pemenuhan gizi anak stunting melalui program One Day One Egg.
Dalam kesempatan tersebut Danrem menyebutkan program ini merupakan penjawantahan dari kebijakan Bapak KASAD dalam rangka ketahanan pangan dan pengentasan stunting di Indonesia sebagaimana menurut data dari BKKBN bahwa angka stunting di wilayah Maluku Utara tahun 2023 ini 26,1% sedangkan Kabupaten Halmahera Tengah sendiri terdapat 32,2 % dari populasi anak yang terkena stunting.
Berkaitan dengan hal tersebut lanjut Danrem, harus menjadi konsern kita bersama dalam mengentaskan program stunting, salah satu langkah nyatanya melalui program yang dilaksanakan oleh Kodim Weda ini.(dit)