HARIANHALMAHERA.COM– Krisis tenaga guru tidak hanya terjadi pada sekolah swasta di Halbar, namun juga di sekolah yang bertatus negeri. Salah satunya SMPN 4 Kedi Kecamatan Loloda Hinggga saat ini, di sekolah itu hanya terdapat empat orang guru yang berstatus PNS ditambah 6 guru berstatus honorer, sedangkan di sekolah itu ada 11 ruang kelas dengan total jumlah siswa 164 orang.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMPN 4 Cristofel Dilagu menilai, dengan jumlah ruang kelas yang ada saat ini saja, tidak sebanding dengan jumlah guru yang ada. “Karena kekurangan guru, tiga guru PNS terpaksa harus mengajar mata pelajaran Penjaskes. Belum lagi tenaga pengajar muatan lokal, bahasa Inggris, yang juga tidak ada,”terangnya.
Krisis guru ini lanjut dia berimplikasi pada pengembangan minat belajar siswa kemudian
kwalitas para siswa. “Kekurangan tenaga guru ini lah yang membuat banyak orang tua memilih menyekolahkan anaknya diluar baik di Ibu maupun Jailolo,” tuturnya.
Selain guru, kebutuhan lainya yang tak kalah penting sarana Internet (WIFI). Fasilitas ini
penting mengingat sekolah itu telah memiliki 20 unit computer, namun tidak dapat digunakan saat UNBK karena tidak tersedia jaringan internet.
” Untuk pemasangan Wifi beberapa waktu yang lalu dari Infokom sudah turun ke lapangan
untuk penentuan titik kordinat. Harapan kita mudah-mudahan ini juga secepatnya
terealisasi,”pintanya.(tr4/pur)