HARIANHALMAHERA.COM– dugaan korupsi anggaran perjalanan dinas (Perjadin) tahun 2023 pada sekretariatan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Galela Selatan (Galsel), Kabupaten Halut mencuat, dimana kasus tersebut dibongkar sendiri oleh salah satu staf Panwascam setempat setelah mendapati bukti berupa dugaan pemalsuan tanda tangan staf teknis pada kwitansi surat perjalanan dinas (SPD) pada bulan Maret sampai Mei 2023 lalu.
Dugaan penyalahgunaan anggaran Perjadin Panwscam Galsel tersebut disebutkan bahwa telah dilakukan oleh kepala sekretariatan Panwascam Galsel berinisial RS dan salah staf pengelola keuangan yang berinisial AS. Keduanya pun diduga bekerja sama untuk melakukan pemalsuan tanda tangan untuk pencairan anggaran Perjadin staf teknis.
Staf Pengelola Keuangan Panwascam Galsel, M. Irjam Thaib, pun membenarkan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran Perjadin oleh staf teknis Panwscam Galsel, sebab ia tidak pernah menerima anggaran Perjadin tersebut akan tetapi ada SPD-nya yang dikeluarkan oleh kepala Sekretariatan.
“Secara administrasi tentunya pencairan anggaran harus adan tanda tangan, sehingga itu soal pencairan biaya Perjadin ini diduga kuat ada pemalsuan tanda tangan alias dijiblak yang diduga dilakukan oleh kepala sekretariatan dan staf pengelolaan keuangan Panwascam Galsel, karena kami tidak pernah dapat biaya itu (anggaran Perjadin,”katanya, selasa (7/5).
Masalah ini lanjutnya, tentu diminta pada Bawaslu Halut untuk menindak lanjuti, karena merugikan salah satu pihak dan jika terjadi sesuatu pada pengelolaan keuangan tentunya dirinya juga akan menjadi korban.
“Kalau dilakukan audit keuangan dan ada masalah berarti saya juga kena, karena dalam kwitansi tersebut tanda tangan saya dijiblak oleh kepala sekratariatan Panwaslu,”tuturnya.(sal)
