HARIANHALMAHERA.COM– mobilisasi alat berat oleh PT Segi bersama PT Parkir disoroti lembaga bantuam hukum (LBH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Halmahera Utara (Halut). Sebab, aktivitasnya tidak hanya merusak badan jalan umum tetapi kabel listrik hingga jaringan telkomunikasi ikut terputusu gegara tersangkut alat tersebut.
ketua GP Ansor Halut, Wahid Abdul Kadir, mengatakan bahwa mobilisasi alat berat tersebut tentunya tak hanya merusak infrastruktur public tetapi merugikan masyarakat, karena mengganggu aktivitas mereka.
“Ini jelas merugikan masyarakat. Jalan umum dipakai seenaknya, fasilitas warga dirusak, bahkan ada dugaan mereka tidak membayar pajak mobilisasi alat berat ini. Lalu siapa yang bertanggung jawab?,”katanya, Kamis (2/10).
Menurutnya, PT. PARKIR dan PT. SEGI seakan kebal hukum, karena selain merusak infrastruktur publik, ternyata mereka juga dianggap abaikan regulasi, termasuk dugaan tidak penuhi kewajiban pajak yang harus disetorkan ke negara.
“Kalau benar pajaknya tidak dibayar, ini bukan sekadar pelanggaran administrasi. Ini indikasi kejahatan korporasi yang harus diusut aparat penegak hukum. Jangan sampai masyarakat hanya jadi korban, sementara perusahaan meraup keuntungan besar,”tandasnya.
Wahid pun mendesak Pemda Halut bersama DPRD maupun aparat penegak hukum untuk segera turun tangan menindak masalah tersbeut.
“Kalau dibiarkan, maka wajah hukum di Halut hanya jadi tontonan murahan. Kami dari Ansor tidak akan diam, ini peringatan keras. Kami akan terus mengawasi kerja-kerja perusahaan, jika ada hal-hal yang tidak sesuai maka idak segan-segan memobilisasi masyarakat untuk boikot aktifititas perusahaan,”tegasnya.(cal)
