HARIANHALMAHERA.COM–Jumlah aparatur desa di Halmahera Utara (Halut) yang dilaporkan dalam kasus dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) ternyata cukup banyak. Ini dapat dilihat dari data jumlah kasus korupsi DD dan ADD yang tengah diusut Polres Halut.
Kasat Reskrim Polres Halut, AKP. Rusli Mangoda, mengaku, selain kasus dugaan korupsi DD
Desa Torawat, masih ada 11 Desa lagi yang dilaporkan adanya indikasi korupsi DD dan ADD oleh warga. “Secara keseluruhan diadukan warga, karena menduga adanya praktek
penyalahgunaan dana yang dilakukan perangkat pemerintah Desa,” katanya.
Namun, dari 12 laporan itu, baru Desa Torawat yang telah tuntas penyidikannya. “11 Laporan masih dalam tahap penyelidikan,” katanya.
Meski tidak menyebut identitas 11 Desa tersebut, namun, Rusli mengatakan dari 11 desa itu, yang akan lebih dulu dilidik adalah Desa Mamuya. “Adabeberapa Desa yang sudah dikeluarkan surat perintah penyelidikan, salah satunya Desa Mamuya,”tuturnya.
Rusli mengaku, rata-rata masalah yang dilaporkan warga itu terkait pekerjaan proyek dari DD tahun 2015 hingga 2018 dengan besaran anggaran diatas ratusan juta. ”Kami juga berharap mereka yang melaporkan kasus ini ikut mendukung penyidik, setidaknya berikan bukti tambahan apabila ada sehingga proses penyelidikan dapat berjalan cepat,” ujarnya.(dit/pur)