HARIANHALMAHERA.COM–Pencegahan masuknya virus corona tidak hanya melalui pengetatan dalam lalu lintas masuk orang melalui bandara dan pelabuhan saja. Pemkab Halut juga akan mengawasi lalu lintas barang, khususnya produk-produk dari China.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Muksin Mustika mengaku, pencegahan virus corona memang sangat serius diantisipasi Pemkab Halut melalui instansi teknis, termasuk Disperindag.
“Kami memang rencana melakukan pemeriksaan barang dari luar untuk pastikan keamanannya setelah mencuat virus Corona ini, namun kebijkan ini akan direalisasi atau tidak tentu tergantung pimpinan daerah,” katanya, kemarin.
Menurutnya, langkah tersebut perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi karena kemungkinan ada beberapa produk yang terkontaminasi sehingga harus dicegah sebelum beredar luas. “Memang sejauh ini kami Disperindag belum kroscek dari mana saja produk-produk yang masuk ke pasar yang tersebar di wilayah Halut, jadi rencana pemeriksaan produk harus dilakukan,” tandasnya.
Muksin menambahkan, pemeriksaan produk sebenarnya bukan hanya wewenang Disperindag, tetapi instansi vertical lain seperti KPLP Tobelo dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) harus ikut partisipasi menangani masalah tersebut. “Kami berharap ada niat baik atau inisiatif dari instansi vertical untuk bersama-sama,” ujarnya.
Meski demikian, sebagain informasi pembandung, badan kesehatan resmi dunia (WHO), ternyata sudah mengumumkan berbagai fakta tentang virus corona. Salah satunya, virus ini tidak bisa bertahan hidup lama ketika menempel pada benda mati.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wiendra Waworuntu saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Rabu (5/2) lalu, sempat menyebut ada ketakutan terhadap penularan virus corona lewat produk impor China.
“Tidak membeli produk impor Tiongkok dalam sementara waktu menjadi pilihan bagi beberapa orang. Ya, enggak begitu. Virus corona akan mati kalau kena panas di luar. Dan penularan virus corona lewat barang belum ada rilis resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” sebutnya
Vivi Setiawaty, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kementerian Kesehatan juga menegaskan, penularan virus corona lewat impor belum dapat diketahui kebenarannya.
“Kalau lewat barang, penularan virus corona tidak sesuai apa yang dikeluarkan dari WHO. Penularannya dari droplet langsung kemudian terpapar kepada orang lain,” kata Vivi.
“Yang jelas kalau penularan lewat produk barang impor. Menempel begitu virus coronanya, ya belum ada rilis. Penularan virus corona human to human (antar manusia) juga dengan kontak langsung. Kontak langsung yang berdekatan dengan sesama. Virus corona mati pada suhu antara 50-70 derajat Celsius. Apalagi kalau dimasak dengan suhu panas dan mendidih, ya mati,” pungkasnya.(dit/fir)