HARIANHALMAHERA.COM – Memasuki musim keempatnya di Manchester City, pundi-pundi trofi yang dihasilkan Pep Guardiola terus mengalir. Sejak 2016–2017, pelatih yang dijuluki Sang Filsuf tersebut sudah memberikan delapan trofi untuk City.
Trofi kedelapan diraih kemarin (2/3). Dalam final Piala Liga di Stadion Wembley, City berhasil mengalahkan Aston Villa dengan skor 2-1. Setelah pertandingan, Pep seperti ditulis Daily Mail menunjukkan bahwa timnya belum kehilangan mental pemenang meski baru saja disanksi absen dua musim di Eropa oleh UEFA.
Kecuali tertinggal 22 poin di belakang Liverpool dalam Premier League, City masih berpeluang di Piala FA (bertahan di putaran kelima) dan Liga Champions (memenangi first leg 16 besar di kandang Real Madrid). Awal musim ini, klub berjuluk The Citizens itu sudah mengangkat trofi Community Shield.
’’Ini menunjukkan konsistensi kami. Ketika kami mengingatnya dan meninjaunya ulang, kamu akan mengetahui bahwa kumpulan pemain yang saya miliki sungguh spesial,’’ tutur Pep. ’’Delapan trofi dari kemungkinan sembilan dalam tiga musim belakangan akan sulit dicapai lagi. Bukan oleh tim lain, bahkan oleh kami sendiri,’’ papar mantan pelatih FC Barcelona dan Bayern Muenchen tersebut.
Dengan total 29 trofi dalam 11 tahun karirnya sebagai pelatih, Pep ditahbiskan Give Me Sport sebagai pelatih terbaik sepanjang sejarah. Apalagi, kompetisi domestik yang dijalani Pep adalah liga elite Eropa. Mulai La Liga, Bundesliga, hingga kini Premier League. ’’Semua gelar Pep diraih dalam ajang yang kompetitif,’’ tulis Give Me Sport.
Wide attacker City Raheem Sterling pun meyakini, selama Pep masih menjadi juru taktik The Citizens, minimal satu trofi per musim bisa direngkuh klubnya. (jpc/pur)