Bukan hanya klub-klub yang pemainnya aman dari paparan virus korona. Klub-klub yang menjadi ’’korban’’ serangan virus itu pun harus memutar otak. Khususnya mengontrol pemainnya. Baik yang sudah terpapar Covid-19 maupun yang belum.
HARIANHALMAHERA.COM – Apa yang terjadi di Vinovo ? Ya, itulah yang dipertanyakan media-media Italia kemarin WIB (22/3). Sebab, ketika wabah korona belum meninggalkan markas Juventus itu, lagi-lagi ada pemain yang dapat meninggalkan Turin saat periode karantinanya belum lebih dari 14 hari.
Douglas Costa menjadi pemain keempat Juve yang dapat meninggalkan Turin. Sebelumnya, ada Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic, dan Sami Khedira yang diberi izin pergi dari masa karantina. Alasannya sama, hasil tesnya negatif. Padahal, pada hari yang sama, satu lagi pemain Juve tumbang karena virus yang tengah membombardir Italia itu.
Paulo Dybala mengikuti Daniele Rugani dan Blaise Matuidi yang telah dinyatakan positif terpapar korona. ’’Aku baru menerima hasilnya dan aku positif,’’ tulis Dybala via akun Instagramnya, @paulodybala. Sebenarnya, kabar tersebut sempat mencuat sehari setelah Rugani divonis positif korona. Tapi, kala itu Dybala masih menyangkalnya.
Dybala tak sendiri. Kekasihnya, Oriana Sabatini, juga ikutikutan tertular. Maklum, selama menjalani isolasi mandiri, Dybala tinggal bersama kekasihnya itu. ’’Sejak Rabu, 11 Maret, Paulo menjalani isolasi sukarela di rumahnya. Dia terus kami pantau. Saat ini dia baik-baik saja dan tak menunjukkan gejala,’’ sebut Juve dalam pernyataan resminya.
Artinya, siapa pun pemain klub berjuluk La Vecchia Signora itu, meski tidak divonis positif korona, masih berpeluang terpapar virus tersebut. Terlebih, kemarin belum genap 14 hari setelah Rugani resmi dinyatakan positif korona. Seharusnya, baru pada 26 Maret nanti periode dua pekan karantina itu berakhir.
Belum ada pernyataan resmi dari klub milik keluarga Agnelli itu terkait dengan keputusan membiarkan pemainnya pergi dari Vinovo. Sama seperti Higuain, Costa pulang kampung ke Brasil dengan alasan keluarga. ’’Lantas, siapa yang mengizinkan mereka pergi?’’ kecam pengacara Italia yang vokal dalam kebijakan selama pandemi korona, Rinaldo Romanelli, seperti dilansir laman Corriere dello Sport.
Isolasi sukarela. Itulah yang membedakan isolasi di Juve dengan klub lain. Dengan isolasi sukarela, tak ada tenggat untuk mengikuti arahan otoritas terkait Italia mengenai karantina korona. ’’Kalau mereka menyebut begitu (isolasi sukarela), itu bukanlah definisi legal. Kami tak menemukan definisi itu di mana pun,’’ klaim Romanelli.
Baca Juga: Masih Ada yang Rutin Berlatih
Bandingkan kebijakan Juve dengan klub lain yang sama-sama menjadi korban korona. Valencia, misalnya. Tak ada satu pun pemain Los Che yang kembali ke negaranya saat masa karantina. Di Serie A, Sampdoria menerapkan hal serupa. ’’Jangankan bisa pergi ke luar negeri, keluar rumah pun tak dibolehkan,’’ sebut Romanelli.
Bahkan, Tuttmercatoweb mengklaim, pemain-pemain yang sudah keluar dari Italia selama masa karantina harus kembali diisolasi jika pulang dari negaranya. ’’Sebab, Anda takkan tahu apakah mereka terpapar virus atau tidak ketika di bandara atau saat di negara mereka,’’ tulisnya.
Gara-gara meninggalkan tempat karantina, bek Portsmouth Sean Ragget pun harus kena masalah. Dilansir The Sun, Ragget sempat nongkrong di sebuah restoran di Gillingham sebelum dirinya diinfokan positif terpapar korona. ’’Pengunjung restoran pun harus menjalani tes karena dikhawatirkan tertular,’’ tulis sumber The Sun.
Ragget kepada Daily Mirror mengaku malu begitu mendengar kabar itu ketika dirinya makan malam dengan dua temannya. ’’Aku hanya duduk dengan mereka dan aku tak melakukan kontak langsung dengan siapa saja. Andai tahu bahwa aku positif, tentu aku takkan ke sana malam itu,’’ sesal bek 26 tahun yang ’’disekolahkan’’ Norwich City ke Pompey musim ini tersebut. (jpc/pur)