HARIANHALMAHERA.COM— Kepala Kantor wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Maluku Finari Manan, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair), kemarin.
Dia memperkenalkan transformasi pelayanan bea cukai bagi pelaku usaha. Yakni melalui digitalisasi pelayanan. Para pelaku usaha sudah dipermudah untuk melakukan ekspor dari tempat tinggalnya dengan menggunakan sistem berbasis online.
“Sebagaimana tema, peran Bea cukai dalam mendukung perekonomian nasional di era Rovolusi industri 4.0. Hal ini artinya menekankan pada era digitalisasi termasuk semua proses bisnis yang dilakukan berhubungan dengan bea cukai,” kata Finari.
Dijelaskan, bukan hanya pengusaha yang harus menyesuaikan dengan era digitalisasi ini, tetapi juga para mahasiswa wajib mengetahui apa yang dilakukan pemerintah sehubungan dengan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Dikatakan lagi, hal ini dilakukan sejalan dengan perkembangan ekonomi di dunia.
“Jadi kita di Indonesia merupakan negara yang sangat konsen dan ingin betul-betul mengembangkan ekonominya. Supaya bisa setara dan maju sebagaimana dengan negara-negara maju lainnya,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, bea cukai khususnya dari layanan informasi memberikan penyuluhan pengenalan segala hal. Termasuk sistem aplikasi ekspor impor yang sudah digital, sehingga tidak perlu datang bertemu.
Mantan Kepala Subdirektorat Pencegahan Direktorat Kepatuhan Internal ini menambahkan, Bea Cukai Maluku Utara juga mendukung penuh proritas dari Presiden Jokowi. Yakni mempermudah ekspor dan investasi berbasis teknologi.
“Kami berharap para mahasiswa Unkhair bisa berkontribusi untuk kemajuan perekonomian, khususnya di Maluku Utara,” harapnya.
Meskipun tidak harus bekerja di Ternate, tetapi bisa bekerja dimana saja dengan memiliki ide inovatif. Hal itu penting untuk untuk mendorong kemajuan.
“Jadi kami memperkenalkan supaya membuka hati pikiran bahwa mereka putra- putri daerah bisa menyukseskan pembangunan ekonomi di Maluku Utara,” pintanya.
Srikandi DJBC mengaku, kegiatan kuliah umum ini sebelumnya sudah dilakukan Menteri Keuangan Srimulyani Indrawati di Kota Ternate. Sehingga ini merupakan kelanjutan untuk memperkenalkan bea cukai.
Mahasiswa diharapkan bukan hanya tahu tentang ekonomi, tetapi juga langsung mendengarkan dari pimpinan mengenai perkembangan ekonomi saat ini.
“Seperti neraca perdagangan deficit. Itu bukan sekadar negara kita banyak hutang, tetapi bagaimana terjadi hutang dan bagaimana mengelola APBN supaya sehat,” tutupnya.(lfa)