HARIANHALMAHERA.COM– Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) ternyata serius menjadikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai kiblat bagi pembangunan di Maluku Utara (Malut).
Hal ini terlihat dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) antar kedua Pemprov di Bandung kemarin. Dengan kerjasama pembangunan anatara kedua Provinsi ini, dalam rangka memgoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Dalam sambutannya, AGK mengatakan bahwa pihaknya ingin belajar ke Jawa Barat yang
mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Dia pun menilai Jabar sebagai provinsi maju, baik dari segi pembangunan insfrastuktur maupun pelayanan publik.
“Kita ingin belajar dengan orang Jawa Barat yang punya SDM yang sudah kuat, dan saya, kami datang ini untuk belajar. Atas dasar itu, kami berkeinginan untuk membangun kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya.
AGK mengaku, sebelumnya memang ada beberapa kerjasama antar kedua pemprov, namun itu hanya sebatas antara OPD, salah satunya kerja sama antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. “Dan itu telah berjalan dan hasilnya sangat baik dan dinilai sukses,” katanya.
Pada tahap awal, kerja sama yang dijajaki dalam bidang Perikanan dan Pertanian. Maka,
ditandatangani pula kesepakatan kerja sama antara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
(DKP) Provinsi Jabar dengan Kepala DKP Pemprov Malut terkait andon penangkapan ikan.
Secara keseluruhan, Pemprov Malut melibatkan setidaknya 22 OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) dalam kerja samanya dengan Pemprov Jabar. “Kepada OPD yang lain agar
secepatnya menindaklanjuti dengan OPD Provinsi Jawa Barat dalam pembahasan secara detail tentang isi kesepakatan,” ucap AGK.
Sedangkan, Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil– mengaku bahagia dengan adanya kerja sama antar-provinsi tersebut. Dengan tangan terbuka, kata Emil, Jabar ingin saling belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami dengan senang hati, dengan tangan terbuka, ingin saling belajar terhadap saudara kami di Maluku Utara,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Dia juga berjanji, sebagai wujud komitmen dari kerja sama ini, maka dalam waktu akan
menjadwalkan kunjungan kerja ke Malut. “Dengan MoU ini saya meyakini dimulai dari
pimpinannya memberikan komitmen, setelah dengan semangat ditindaklanjuti dan ujungnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini menambahkan, kesejahteraan masyarakat berawal dari sebuah hubungan ekonomi. Hal itu perlu didukung oleh investasi dan jaminan kondusivitas sosial politik dan keamanan.
“Kesejahteraan itu datangnya dari sebuah hubungan ekonomi, bensinnya investasi. Investasi datang kalau ada informasi yang memadai. Investasi kalau ada jaminan sosial politik dan kondusivitasnya baik,” katanya.
Ikut hadir menyaksikan penandatanganan MoU itu, dari Malut, Wakil Ketua DPRD Provinsi
(Deprov) Zulkifli H. Umar, Penjabat (Pj) Sekprov Bambang Hermawan, Asiten III Salmin Janidi, serta dari Pemprov Jabar, Asisten bidang Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial, Daud Ahmad (adv/tr3/pur)