HARIANHALMAHERA.COM– Salah satu syarat bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM) IV angkatan II, yakni gagasan proyek proyek perubahan inovasi. Salah satu peserta, Polikarpus Lutunani, fokus pada gagasan sekolah siaga bencana.
Dia menyebutkan, diklat tersebut untuk mengembangkan potensi SDM. Sosialisasi tentang bencana gempa bumi dan simulasi gempa bumi, sasarannya siswa sekolah dasar. “Sosialisasi ini lebih pada siswa, agar bisa memahami apa itu bencana dan ketika terjadi bencana siswa mampuh melakukan evakuasi secara mandiri,” jelasnya.
Sosialisasi bencana dilaksanakan di empat sekolah, yakni SDN Kupa-Kupa, SD GMIH Kupa-Kupa, SD GMIH Kakara B, dan SD GMIH Efi-Efi. “Sosialisasi tentunya selain siswa juga kepada guru-guru,” singkatnya.
Setelah mengikuti Diklat PIM IV angkatan ke II yang digelar Badan Kepegawaian Daera kerjasama dengn Badan Pengembngan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku Utara (Malut), dia berkomitmen akan terus mengembangkan pentingnya penanganan sosialisasi bencana di masyarakat.
“Sebagai tanggungjawab peserta diklat, saya terus memberikan sosialisasi pentingnya siaga bencana di masyarakat,” pungkasnya.(pn/fik/fir)