HARIANHALMAHERA.COM-– Tak hanya sopir angkutan penumpang di Kabupaten Halmahera Utara yang nekat menaikan tarif, meski belum adanya keputusan penetapan soal tarif pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax dinaikan oleh Pemerintah, tukang ojek di wilayah setempat pun ikut langkah serupa, yakni tancap tarif sesuai jarak tempuh.
Sebelumnya tarif ojek di pusat Kota Tobelo hanya sebesar Rp.10 ribu, namun saat ini dinaikan menjadi Rp.15 ribu dengan jarak tempuh masih seputaran Kota Tobelo, sementara tarif jarak Kota Tobelo dan sekitarnya diminta sesuai kemampuan penumpang.
Tomi Ice, salah satu tukang ojek, mengaku bahwa kenaikan harga BBM juga berdampak pada mereka sehingga pihaknya pun terpaksa menyesuaikan tarif angkut penumpang baik dalam wilayah Kota Tobelo maupun di luar.
“Kalau kami masih bertahan dengan tarif lama sebesar 10 ribu pasti rugi, soalnya harga BBM pertalite di SPBU sudah dijual 10 ribu per liter. Harga ini masih murah dibanding harga di depot (pedagang kios) mencapai 15 ribu sampai 17 ribu per liter, jadi mau tidak mau kami harus menyesuaikan,”katanya, selasa (6/9).
Selain harga BBM yang mahal menurutnya, masalah antrean panjang pengisian dan cukup lama yang hampir terjadi di sejumlah SPBU hingga menghabis waktu mereka untuk mencari penumpang demi kejar setorang.
“BBM sudah harga baru antri lama lagi, ini yang buat kami rugi dobel. Kadang kalau tidak mampu tunggu antrean yang lama, kami nekat beli minyak pakai botol aqua,”ujarnya.(tr-05)