HARIANHALMAHERA.COM— Peningkatan sumber daya manusia (SDM) guru menjadi perhatian serius Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Memuluskan keinginan tersebut, sebanyak 1.200 guru dikirim belajar ke luar negeri.
“Dimulai awal Maret tahun ini. Kemdikbud mengirim 1.200 guru untuk belajar di 12 negara selama tiga pekan. Diharapkan langkah ini mampu meningkatkan metodologi dan kompetensi pengajaran,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy, dalam acara Pelepasan Peserta Program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri, di Gedung Kemdikbud, Rabu (27/2), lalu.
Muhadjir mengatakan, para guru yang dikirim ini merupakan guru berprestasi yang dipilih berdasarkan hasil seleksi rekam jejak prestasi yang dilakukan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud untuk semua jenjang.
“Mereka akan mendapatkan pelatihan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang ilmunya,” ujarnya, yang dikutip dari beritasatu.com.
Oleh karena itu, Muhadjir berpesan kepada para guru untuk dapat memanfaatkan kesempatan belajar di luar negeri itu. Muhadjir menyebutkan 12 negara yang dipilih bisa menjadi referensi, contoh, dan benchmark untuk guru Indonesia.
Ia pun menugaskan para guru ketika kembali ke Tanah Air untuk dapat menulis apa yang dipelajari selama tiga pekan dan disebarluaskan, sehingga praktik baik tersebut dapat ditiru oleh para guru lainnya. Dengan begitu, Muhadjir yakin, program ini dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Tanah Air.
“Para guru tolong manfaatkan sungguh-sungguh peluang ini agar bisa menularkan pengalaman baik ini kepada koleganya. Jadi, niat untuk jalan-jalan tolong dihilangkan dahulu. Tapi, tanamkan niat untuk mencari pengalaman untuk meningkatkan pembelajaran,” tegasnya.
Selanjutnya, Muhadjir menyebutkan, program pelatihan guru ini akan terus berlanjut. Pasalnya, telah ada kesepakatan bersama antar Kementerian dan Lembaga dalam alokasi anggaran.
Pelatihan atau kursus guru ini dapat menggunakan anggaran Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang selama ini hanya diperuntukkan bagi beasiswa pendidikan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Terkait anggaran untuk skema pelatihan guru ke luar negeri, Dirjen GTK Kemdikbud Supriano mengatakan, untuk tahap pertama ini, penggunaan anggaran masih sepenuhnya dari Kemdikbud. Anggaran dari LPDP akan mulai dapat dimanfaatkan pada tahap dua dan tiga.
“Kisaran dana berjumlah Rp 87 miliar per tahun dan untuk sisanya akan menggunakan dana dari Direktorat GTK Kemendikbud. Hal ini berkaca pada pengiriman guru tahap pertama ini yang menghabiskan anggaran senilai Rp 140 miliar,” katanya.(bsc/fir)