EdukasiZona Sekolah

Pelatihan Guru Berbasis Zonasi Tetap Ada

×

Pelatihan Guru Berbasis Zonasi Tetap Ada

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi guru (Foto:Net)

HARIANHALMAHERA.COM–Pergantian menteri tidak serta merta terjadi pergantian program kerja. Di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat ini, seluruh program pendidikan masih berjalan seperti biasa. Salah satunya pelatihan guru berbasis zonasi.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, memastikan pelatihan guru berbasis zonasi masih terus berlanjut dan difokuskan pada mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional (UN). Ia mengatakan anggaran untuk pelatihan guru berbasis zonasi itu masih dikaji untuk bisa membuat skema yang lain.

“Sekarang ini kan sudah berjalan. Kita fokuskan pada mapel-mapel yang di-UN-kan. Nanti tahun depan juga kita lanjutkan kembali, karena ini lagi berputar. Ada yang in 3, ada yang in 3, bahkan ada yang in 5,” katanya dalam acara kunjungan kerja Bank Dunia ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Selasa (19/11), dilansir republika.co.id.

Ia mengatakan saat ini telah ada sekitar 25 guru inti yang diharapkan dapat mengajar guru sasaran sehingga lebih lanjut diharapkan dapat mencapai 500 ribu guru yang dilatih. Pelatihan tersebut, katanya, telah menggunakan teknologi untuk menyiapkan guru menghadapi era industri 4.0.

“Karena ini sudah blendid learning. Jadi menggunakan sistem LMS, Learning Management System,” katanya.

Sementara itu, sumber belajar yang digunakan dalam pelatihan guru tersebut, katanya, berasal dari berbagai sumber, tidak hanya dari unit yang disiapkan tetapi juga dari telekonferensi antarguru, YouTube, Google, dan lain sebagainya. “Guru itu luar biasa. Walaupun di pelosok mereka sudah menggunakan laptop, karena mereka sumber belajarnya tidak dari unit yang kita siapkan,” katanya.

Supriano juga mengatakan konten pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan tersebut tetap berpegang pada kompetensi dasar selain juga dari berbagai inovasi. “Yang ditingkatkan adalah proses menyampaikan pembelajarannya di kelas bagaimana. Itu yang lagi fokusnya ke situ,” kata dia.(rep/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *