EdukasiHalut

PTM SMA Sederajat di Halut Belum Berjalan Normal

×

PTM SMA Sederajat di Halut Belum Berjalan Normal

Sebarkan artikel ini
PROKES KETAT: Uji coba kegiatan belajar mengajar dengan prokes ketat, seperti penggunaan masker, pembatasan jumlah siswa, dan jarak aman.(foto: timlo.net)

Meski sudah diizinkan, namun proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Menengah Atas (SMA) belum berjalan normal. PTM dilakukan dengan sejumlah pembatasan mengingat pandemi covid-19. Selain itu, sekolah juga masih memanfaatkan sistem online dalam pembelajaran.

Kepala Disdikbud Malut Cabang Halut Anthon Toim mengatakan, untuk sementara sistem belajar mengajar masih tatap muka terbatas. Pihaknya menunggu perkembangan sampai awal November. Jika situasi ini juga belum maksimal, maka mungkin sampai pada akhir tahun ini masih menggunakan PTM secara terbatas. PTM ini berjalan normal ketika Kemendikbud sudah mengeluarkan surat edaran ke setiap dinas yang ada di daerah.

“Kami belum berharap agar PTM sudah bisa berjalan normal pada bulan November mendatang, karena ketika kita mendidik siswa harus memulai dari karakter mereka,” jelasnya, Rabu (27/10).

Saat ini Disdikbud Malut Cabang Halut telah berupaya untuk melakukan vaksinasi di setiap SMA dan SMK untuk mencapai target vaksinasi terhadap siswa maupun guru-guru yang ada, sehingga proses PTM bisa berjalan normal kembali.

“Untuk persentase vaksinasi di setiap sekolah hampir mencapai target, yakni di atas 50 persen. Hampir semua sekolah sudah melakukan vaksinasi bagi siswa-siswi maupun tenaga pengajar, karena ini menjadi salah satu indikator agar PTM bisa kembali berjalan normal,” ungkapnya.

Disdikbud berharap dengan adanya program vaksinasi ini sistem belajar mengajar di sekolah sudah bisa kembali normal seperti biasa. Dia mengakui tidak bisa mengharapkan mutu pendidikan di Halut ini berkembang dari sekadar pembelajaran online. Terutama untuk pendidikan karakter yang membutuhkan sistem belajar mengajar secara tatap muka.

“Semoga kedepannya proses belajar tatap muka bisa dilakukan kembali, karena pendidikan sekarang kita menerapkan pendidikan karakter. Jika ini tidak dilakukan, maka kita akan kewalahan,” pungkasnya.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *