UAS di Alam Terbuka

0
540
ASYIK: Siswa MTS Nurul Huda menikmati pelaksanaan UAS berbasis online di pinggiran Pantai Wuo-uwo, Desa Mamuya, kemarin.(foto: Faisal/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Sempat diberitakan sebelumnya, sekolah MTS Nurul Huda Mamuya menyiapkan pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di tepi pantai Uwo-uwo, Desa Mamuya. Berbahan bambu dan terpal, sekolah dibantu warga mendirikan tenda untuk pelaksanaan ujian.

Pelaksanaan UAS sendiri, baru dimulai pada Rabu (24/3). Alasan dipilihnya pantai Uwo-uwo karena keterbatasan akses jaringan internet untuk pelaksanaan ujian berbasis online. Saat pantauan wartawan koran ini, meski fasilitas sederhana, namun para siswa tetap bersemangat menjalankan ujian.

Para siswa pun seakan menikmati angin pantai dan gemuru ombak. Mereka tetap justru lebih konsentrasi menjawab soal-soal ujian yang sudah terpampang di layar smartphone mereka. Wali murid dan masyarakat Desa Mamuya ikut menyaksikan pelaksaan hari pertama ujian. Bagi mereka ini kali pertama pelaksanaan ujian dilakukan di alam terbuka.

Kepala Sekolah MTS Nurul Huda Mumuya, Nuryani Krois SAg menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan ujian sekolah ini memang tidak dituntut harus mengunakan sistem online, tetapi sekolah yang berada di bawah Kementrian Agama (Kemenag) ini harus melakukan ujian berbasis online untuk melatih kemapuan siswa menggunakan ITE. “Kami harus mendorong kemampuan siswa kami karena ke depannya semua sekolah akan diberlakukan hal tersebut,” jelasnya.

Lanjut Kepsek, apa yang dilakukan saat ini sudah disepakati bersama wali murid, bahwa pelaksanaan ujian tidak dilakukan di sekolah karena akses jaringan internet yang kurang memungkinkan. “Kami berharap agar ke depannya pemerintah daerah bisa memperhatikan fasilitas pendidikan karena ini sangat penting untuk membangun masa depan mereka,” terang Nuryani.

Sementara, Kepala Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Halut, Rahmad Hamza SAg, saat dihubungi wartawan koran ini, menjelaskan bahwa memang benar adanya pelaksanaan ujian sekolah di tepi Pantai Uwo-uwo karena tidak ada jeringan di sekolah. Dia menyebut, bukan hanya MTS Nurul Huda Mamuya, tetapi beberapa sekolah di bawah Kemenag melaksanakan ujian berbasis online. “Memang saat ini beberapa sekolah di bawah Kemenag itu melaksanakan ujian secara online, dan ada beberapa sekolah juga melaksana ujian bukan di sekolah karena kendala jaringan internat,” ungkapnya.

Terpisah, Wakil Kesiswaan MTS Nurul Huda Mamuya Rusman Haruna, menambahkan untuk server ujian bisa dibuat offline dengan soal diberikan kepada sekolah. Salah satu tujuan karena mekanisme ujian diberikan kepada pihak sekolah, sehingga kami di sekolah juga tidak ketinggalan dengan sistem pendidikan berbasis online walaupun kondisi akses internet tidak memadai. “Mereka tetap semangat mengikuti ujian di pantai,” ungkapnya.

Lanjut Rusman, Mamuya juga salah desa sejarah dan juga objek wisata yang paling terkenal di Halut, yaitu air panas Mamuya dan Gunung Dukono. Desa Mamuya memberikan cukup banyak kontribusi untuk pembangunan di Halmahera Utara, teutama pasir dan batu. “Oleh karena itu kami berharap kepada pemerintah daerah agar coba melihat keluhan kami Desa Mamuya yang masih kekurangan akses internet, terutama tower. Kami juga menginginkan mempromosikan pariwisata Desa Mamuya, tapi dengan kondisi akses jaringan sangat sulit memperkenalkan ke luar Halut,” pungkasnya.(cw/fir)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here