HARIANHALMAHERA.COM–Neraca ekspor impor di Maluku Utara (Malut) terus menunjukan tren peningkatan. Badan Pusat Stistik (BPS) Maluku Utara mencatat, sepanjang Januari 2022, nilai ekspor Malut naik 13,30 persen dari Desember 2021.
Pada Januari 2022, nilai ekspor Malut USD 675,09 juta, sedangkan pada Desember 2021 tercatat USD 595,86 juta.
Namun, tren positif ekspor tidak diikuti dengan kegiatan Impor. Pada Januari nilai impor sebesar USD 154,61 juta, turun 45,33 persen dibanding Desember 2022 sebesar USD 282,81 juta.
“Pada bulan Januari 2022, Provinsi Maluku Utara mengimpor 34 golongan barangĀ dengan nilai impor terbesar pada golongan Mesin-mesin/ Pesawat Mekanik (HS 84) senilai USD 56,85 juta,” ungkap Kepala BPS Malut Aidil Adha
Meski begitu, Aidil menyebut neraca perdagangan pada Januari 2022 mengalami surplus. “Neraca perdagangan Maluku Utara pada Januari 2022 mengalami surplus senilai USD 520,49 juta,” katanya
Peningkatan nilai ekspor disebabkan peningkatan volume ekspor. Pada Januari 2022 volume ekspor sebesar 232,30 ribu ton, naik 10,43 persen dibanding Desember 2021 yang sebesar 105,38 ribu ton.
Namun, ada barang dari Provinsi Malut yang juga diekspor melalui provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dengan total nilai USD 1,50 juta naik 0,22 persen dari total ekspor asal barang Malut sebesar USD 676,60 juta
“Barang ekspor asal Maluku Utara tersebut adalah golongan Ikan dan Udang (HS 03), golongan Perhiasan/ Permata (HS 71), dan golongan Lak, Getah, dan Damar(HS 13),” tukasnya.(lfa/pur)