FootballOlahraga

Berkat Juru Selamat yang Tepat

×

Berkat Juru Selamat yang Tepat

Sebarkan artikel ini
Davide Nicola dielu-elukan para pemain setelah sukses menyelamatkan Genoa dari zona degradasi. FOTO GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Akhir musim yang selalu mendebarkan. Ya, begitulah yang kerap menjadi hadiah akhir musim Genoa CFC. Lepas bayang-bayang ancaman degradasi Serie A. Seperti yang terjadi akhir musim ini. Dalam sedekade terakhir, untuk kali keempat klub berjuluk Il Grifone itu finis satu setrip di atas zona degradasi.

Sebelum musim ini, Genoa juga melakukannya pada musim lalu, musim 2012 – 2013 dan semusim sebelumnya (2011 – 2012). Kemenangan tiga gol tanpa balas atas Hellas Verona di Luigi Ferraris (3/8) yang mengantarkan Domenico Cristico dkk mengakhiri musim ini dengan selisih empat poin dari US Lecce.

Genoa terhindar dari ancaman degradasi untuk kali pertama sejak 2007 – 2008 setelah berjuang mengamankan posisi ke-17 sejak giornata 32. Uniknya, ada sosok yang berpengalaman menyelamatkan klub dari ancaman degradasi Serie A ada di belakang Genoa. Allenatore Genoa, Davide Nicola orangnya.

Di Musim lalu, Nicola jugalah yang menyelamatkan Udinese dari degradasi. Le Zebrette, julukan Udinese, finis di posisi ke-12 bersama Nicola. ’’Harusnya kami bisa menyelamatkan diri dari degradasi lebih awal,’’ ucap Nicola kepada DAZN.

Sebelum dia datang ke Centro Sportivo Gianluca Signorini, kamp latihan Genoa, tiga hari setelah Natal, klub sekota Sampdoria itu pun terbenam di dasar klasemen. Dari 21 laga Serie A bersamanya, Genoa memenangi 8 di antaranya, empat kali seri, dan sembilan kekalahan.

’’Bagiku, ini seperti menyelamatkan dua kali. Saat paro musim pertama aku membuat celah dan mengejar Lecce di klasemen. Dan kami menyusulnya dan mereka yang harus berada di sana (zona degradasi),’’ sambung Nicola yang mengawali karir profesionalnya sebagai pemain bersama Genoa pada 1992 – 1993 itu.

Selain bersama Udinese dan Genoa, pelatih 47 tahun itu juga punya kisah heroik ketika di musim 2016 – 2017 dia mampu menyelamatkan klub promosi Serie A kala itu, Crotone. Bahkan, ceritanya pun lebih heroik. Sebab, Nicola saat itu harus menahan nafas sampai giornata penutup agar Crotone lepas dari zona degradasi.

Sejak giornata 2 hingga giornata 37, klub berjuluk I Pitagorici itu tidak pernah bisa lepas dari zona degradasi. Spesialnya, keberhasilan finis di posisi 17 itu didapat setelah mengalahkan klub peringkat kelima Serie A musim itu, SS Lazio, dengan skor 3-1 pada giornata terakhir. Dia pun sampai memenuhi nazarnya untuk pulang ke kampung halamannya di Turin dengan menaiki sepeda.

Konon, dia membutuhkan waktu sembilan hari dan kemudian disambut sekitar 300 orang di sana. Sayangnya, dia tak mengucap nazar apapun sebelum mampu mengentaskan Genoa dari ancaman degradasi musim ini. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *