FootballOlahraga

Euro (Tidak) Hanya untuk Chiello

×

Euro (Tidak) Hanya untuk Chiello

Sebarkan artikel ini
SATU TEKAD : Kapten Italia Giorgio Chiellini (kiri) bersama Marco Veratti merayakan gol di kualifikasi Euro 2020 versus Bosnia-Herzegovina (11/6/2019)

HARIANHALMAHERA.COM – Dari Roberto Donadoni di Euro 2008 hingga Roberto Mancini di Euro 2020, Giorgio Chiellini selalu masuk dalam skuad Italia. Tahun ini, Chiello –sapaan Chiellini– memasuki usia 36 tahun dan mengisyaratkan Euro 2020 sangat mungkin jadi ajang pengabdian terakhirnya buat Gli Azzurri. Harapan melambung di pundaknya seiring Italia demikian perkasa di kualifikasi dengan rekor tak pernah kalah.

CHIELLINI tahu senja kala karier sepak bolanya semakin dekat. Tak heran, Euro keempat sepanjang kariernya musim panas 2021 ini diharapkan berakhir manis. ’’Siapa tahu (kami juara) karena Euro jadi kesempatan terakhir saya,’’ sebut Chiello kepada Sky Sport Italia.

Dalam 106 caps-nya, tak sekali pun Chiellini berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Italia. Finalis Euro 2012 jadi satu-satunya capaian termanis il capitano timnas Italia tersebut. ’’Kami harus menjalaninya (Euro 2020, Red) dengan antusiasme, tanpa beban, dan sedikit kegilaan,’’ sambung Chiellini. Jadi, tak salah jika ada yang menyebut perjuangan Italia dalam Euro nanti jadi tribute bagi Chiellini.

Pencantuman nama Chiellini dalam skuad Italia termasuk mengejutkan dan jadi pertanyaan beberapa pihak. Di balik performa Juve yang menurun musim ini dan ’’hanya’’ finis posisi empat besar, Chiellini kehilangan tempat reguler. Dia hanya bermain 25 kali sepanjang musim 2020–2021 di semua ajang.

Jumlah laga musim ini jauh lebih baik dibanding periode 2019–2020. Di mana Chiellini hanya tampil empat kali karena terbelit cedera anterior cruciate ligament (ACL).

Lalu, di level timnas, Mancio –sapaan akrab allenatore Italia Roberto Mancini– bahkan hanya tiga kali memainkannya dalam dua tahun terakhir. Terakhir, Chiellini turun bersama Italia ketika juara dunia empat kali itu menumbangkan Irlandia Utara dua gol tanpa balas dalam matchday pertama kualifikasi Piala Dunia 2022 Maret lalu.

Keputusan Mancini yang tidak 100 persen berdasar performa klub musim ini dikritisi Angelo Ogbonna, bek West Ham United. Ogbonna sendiri sudah absen lima tahun dari timnas. Di level klub, Ogbonna mengantar West Ham finis posisi keenam dan tampil di Liga Europa musim depan.
Musim ini, West Ham kemasukan 47 gol dan telah menyamai sukses pertahanan terbaiknya pada musim 2014–2015. Atas dasar kontribusi untuk klub, Ogbonna menyebut dirinya lebih layak dipanggil ke timnas.

’’Dia (Mancini, Red) tidak mau mempertimbangkan West Ham,’’ kritik Ogbonna dan dikutip Corriere della Sera. Ogbonna makin sakit hati karena bek gaek lain yang seklub dengan Chiellini, Leonardo Bonucci, juga dipanggil untuk Euro 2020.

’’Dalam nilai-nilai sportivitas, meritokrasi harus berada di atas segalanya, berdasar pada kejuaraan di mana seseorang itu bermain, berdasar pada statistik, dan nilai pemain. Dan, kali ini menurut saya, semua itu bukan jadi acuan sama sekali,’’ kritik mantan bek Juventus tersebut.

Sementara itu, untuk melapisi nama-nama gaek seperti Chiellini dan Bonucci, Mancini memanggil Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni, Rafael Toloi, dan Gianluca Mancini untuk slot bek tengah.

Berbicara kepada Rai Sport, Mancini mengaku tak mudah dalam menentukan skuad untuk Euro 2020. Begitu pula ketika dia harus memutuskan apakah Chiellini akan tetap berada dalam skuadnya atau digantikan bek-bek tengah yang lebih segar. Di antaranya Bastoni atau Mancini.

’’Saya mencoba membuat setiap pemain di tim ini memercayai diri mereka sendiri. Apalagi ketika banyak yang berkata kalau Italia sudah tak punya pemain berkualitas lagi,’’ tutur Mancini. Dia pun ingin menuntaskan Euro dengan trofi di tangan. Persis seperti yang diinginkan Chiellini.(jpc/pur)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *