FootballOlahraga

Juventus vs Inter Milan: Panggung Para Pembelot

×

Juventus vs Inter Milan: Panggung Para Pembelot

Sebarkan artikel ini
Pelatih Inter Milan Antonio Conte GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM– Wabah virus korona (Covid-19) memang membuat semua aktivitas olahraga di Italia dihelat tanpa penonton. Aturan tersebut berlaku hingga 3 April. Tetapi, hal itu tidak lantas membuat Derby d’Italia antara Juventus dan Inter Milan edisi ke-250 dini hari nanti adem ayem. (siaran langsung RCTI pukul 04.45 WIT)
Allenatore Nerazzurri Antonio Conte menjadi pemicunya. Dia sedikit beruntung karena tidak akan mendapat teror dari Juventini di dalam stadion. Ya, ini kali pertama The Godfather –julukan Conte– kembali ke Allianz Stadium sejak hengkang enam tahun silam.
Eks pelatih timnas Italia dan Chelsea itu diberi cap pengkhianat oleh sebagian besar Juventini. Bagaimana tidak, bergabung bersama Inter seolah menodai 13 tahun (1991–2004) karir bermain dan 3 tahun (2011–2014) sebagai pelatih Bianconeri. Dia juga menjadi pionir dominasi Juve di Serie A dengan delapan scudetto beruntun.
Laga nanti semakin krusial karena sangat mungkin memengaruhi hasil di klasemen akhir untuk perebutan scudetto. Saat ini Juve berada di posisi kedua dengan unggul enam poin atas Inter di tempat ketiga (60-54). Hanya, Inter memainkan satu pertandingan lebih sedikit.
’’Setiap pertandingan memiliki kisah sendiri. Dan tak dapat dihindari bahwa dalam jenis permainan krusial seperti ini, detail kecil bisa membuat perbedaan. Lebih krusial karena hasil laga ini bisa sangat berarti bagi kami di klasemen,’’ ucap Conte seperti dilansir Tuttosport.
Laga nanti adalah giornata ke-26 yang seharusnya dihelat pada 2 Maret. Namun terpaksa diundur karena merebaknya Covid-19. Bagi Juve, tre punti melawan Inter bisa mengembalikan mereka sebagai capolista. Sebab, Lazio yang saat ini memimpin dengan surplus dua poin atas mereka tidak memiliki laga tunda.
Uniknya, pada laga nanti, Conte akan berhadapan dengan Maurizio Sarri yang juga berstatus pembelot. Ya, Sarri membelot ke Juve setelah sebelumnya melatih Napoli pada 2015–2018. Partenopei selama dilatih Mister 33 –julukan Sarri– adalah penantang serius Juve di Serie A. Itu terbukti dengan mereka menjadi runner-up untuk musim 2015–2016 dan 2017–2018.
Hanya, Sarri gagal menang ketika tandang ke San Paolo melawan Napoli pada giornata ke-21 (27/1). Kala itu Juve keok 1-2 dan pelatih 61 tahun itu mendapat teror dari tifosi Napoli. Sarri mungkin juga memainkan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala. Ketika menjadi starter, keduanya sukses kemenangan dari 19 pertandingan. Rasio gol Juve juga meningkat di angka 2,1 gol per per-tandingan. Sebaliknya, rasio gol Juve hanya 1,5 gol per laga jika keduanya tidak main bersamaan (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *