FootballOlahraga

Kesempatan Kedua Tim Kedua

×

Kesempatan Kedua Tim Kedua

Sebarkan artikel ini
Pelatih Liverpool Juergen Klopp jelang laga putaran keempat Piala FA kontra Shrewsbury Town (26/1)

HARIANHALMAHERA.COM – Kutukan putaran keempat Piala FA bagi Juergen Klopp di Liverpool nyaris berlanjut. Unggul 2-0 lebih dahulu atas klub League One Shrewsbury Town, The Reds akhirnya bermain seri 2-2 di New Meadow Shrewbury kemarin (27/1).
Rekor Klopp sejak menangani Liverpool 8 Oktober 2015 atau musim 2015-2016 saat turun di Piala FA memang tak pernah lebih dari putaran keempat. Musim 2015-2016, kalah 1-2 dari West Ham lewat perpanjangan waktu di replay putaran keempat.
Periode berikutnya takluk dengan skor sama, 1-2, lawan Wolverhampton di putaran keempat. Kemudian musim 2017-2018, kalah 2-3 oleh West Brom di putaran keempat. Lalu musim dimana mereka jadi juara Liga Champions keenam kalinya, 2018-2019, Liverpool keok 1-2 dari Wolverhampton.
Gara-gara kutukan putaran keempat Piala FA ini, sampai-sampai ada anekdot soal Klopp setiap turun di ajang turnamen tertua Inggris ini. Yakni hanya klub berawalan huruf ‘W’ yang tak bisa dikalahkan Klopp. “Lawan Liverpool dan Klopp musim ini memang bukan klub dengan huruf W sebagai awalan. Tapi unsur W tetap ada di Shrewsbury,” guyon fans Liverpool di Twitter soal hasil 2-2 dikutip The Sun.
Dalam post-match press conference Klopp mengatakan Liverpool U-23 yang dilatih Neil Critchley yang akan turun di replay putaran keempat Piala FA. Dijadwalkan laga ulangan itu berlangsung di Anfield 5 Februari mendatang.
“Kami mendapatkan surat April (tahun lalu) dari Premier League jika kami sebaiknya menghormati jeda musim dingin untuk para pemain. Jadi, kami tak diizinkan melakukan laga ujicoba internasional atau pertandingan yang kompetitif,” kata Klopp dikutip Liverpool Echo.
Jeda musim dingin baru pertama kali dilakukan di Premier League musim ini. Tepatnya pada awal sampai pertengahan Februari. Klopp memutuskan usai laga lawan Southampton (1/2), pelatih 52 tahun tersebut mengistirahatkan pemainnya dari aktivitas sepak bola selama sepekan. Setelah itu baru menjalani latihan lagi di Melwood, pekan kedua Februari atau setelah 9 Februari.
“Kami harus menghormati kesejahteraan pemain. Mereka butuh istirahat, para pemain butuh rehat secara mental dan fisik. Dan memang itulah tujuan jeda musim dingin dilakukan,” tutur Klopp.
Eks pelatih Borussia Dortmund dan Mainz 05 tersebut berucap memang keputusan yang diambilnya untuk mempercayakan laga ulangan kepada Liverpool U-23 bukan satu hal yang populer. Namun Klopp melihat pemain memang butuh istirahat.
“Saya sudah mengumumkan kepada para pemain pekan lalu jika setelah Southampton (1/2) mereka akan dapat jatah libur. Kamu tak bisa mencabut janji yang sudah terucap dan saya bukan orang yang suka mengingkari sesuatu yang sudah disepakati,” ucap Klopp.
Di laga lawan Shrewsbury, Klopp menggabungkan pemain pelapis, pemain muda, dan pemain yang baru pulih dari cedera sebagai bagian adaptasi. Sebut Adrian di bawah mistar. Lalu Joel Matip dan Dejan Lovren sebagai duet bek tengah. Ada juga Fabinho di sektor tengah. Lalu Takumi Minamino dan Divock Origi di lini depan.
Dan keputusan Liverpool memberi kesempatan kedua buat tim kedua (tim Liverpool U23 pernah dimainkan di perempat final Piala Liga Desember lalu versus Aston Villa karena jadwalnya berdekatan dengan Piala Dunia Antarklub di Doha Qatar dan kalah 0-5 oleh Aston Villa), memicu kontroversi.
Pemilik klub League One Accrington Stanley Andy Holt seperti dikutip Daily Mail menyebut kalau Liverpool dan Klopp harus didenda berat atas rencana ‘meremehkan’ level Piala FA. Dengan menyebutkan akan memainkan pemain muda dan skuad U-23-nya, sama juga Liverpool tak menaruh respek kepada tim lawan yang mungkin level kompetisi ada di bawahnya.
“Ini adalah perang di mana FA harus menegakkan otoritasnya dan perang ini harus dimenangkan. Ini adalah jalan dimana ketamakan dan kesombongan (klub) Premier League harus dihentikan,” tulis Holt dalam akun Twitter-nya.
Sebaliknya pelatih Shrewsbury Town Sam Ricketts seperti dikutip Daily Mail mengatakan memahami soal keputusan Klopp memainkan pemain pelapis di laga ulangan ini. “Mereka bertarung di Premier League, Liga Champions, dan pada titik tertentu pemain memang butuh istirahat,” ucap Ricketts. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *