HARIANHALMAHERA.COM–Kekalahan Jerman atas Prancis dalam laga kedua Grup F Euro 2020 memancing kekhawatiran bagi pendukungnya. Bayang-bayang hasil negatif Euro 2016 lalu kini kental menaungi Der Panzer.
Mats Hummels adalah pemain ketiga yang mencetak gol ke gawang sendiri di Euro 2020. Ia salah mengantisipasi bola di babak pertama dalam kekalahan 1-0 melawan Prancis pada Rabu (16/6) dini hari, untuk sekaligus menyamai catatan buruk dalam sejarah turnamen.
Kiper Polandia Wojciech Szczesny dan bek Turki Merih Demiral turut melakukan kesalahan yang sama di fase grup. Demiral menjadi yang pertama mencatatkan gol bunuh diri di Euro 2020, sebelum itu digenapi oleh Hummels.
Euro edisi 2016 juga diwarnai dengan tiga gol bunuh diri. Namun kompetisi tahun ini masih menyisakan banyak pertandingan sebagaimana baru 12 laga yang telah dimainkan sampai hari ini.
Gol bunuh diri diniahri merupakan yang pertama bagi Jerman di turnamen mayor sejak 1978. Terakhir, gol bunuh diri Jerman dilakukan Berti Vogts saat membuat blunder di Piala Dunia melawan Austria.
Bagi Hummels, ini adalah gol bunuh diri keduanya selama memperkuat Der Panzer. Ia juga membobol gawang rekan setimnya Manuel Neuer pada 2015 silam di kualifikasi Euro melawan Skotlandia.
“Tak ada yang perlu dicela dari Mats terkait gol bunuh diri itu,” kata pelatih Jerman Joachim Loew kepada ZDF. “Sulit baginya untuk membuang bola tersebut,” tambahnya.
“Itu adalah pertandingan yang sangat intens. Kami berjuang sampai akhir. Saya tidak bisa menyalahkan tim, kami telah mengerahkan semua yang kami miliki. Apa yang kurang adalah penetrasi di sepertiga akhir. Kami tidak melakukan itu dengan cukup di sana,” urai Loew.
“Kami melakukan banyak hal yang sejatinya memang ingin kami lakukan. Kami memiliki peluang untuk mencetak gol – saya pikir kami tidak kalah dari Prancis,” kata Toni Kroos pada ARD. “Adapun gol yang tidak menguntungkan itu menentukan permainan,” tambahnya. (jpc/pur)
