Halbar

1 Jamaah Asal Halbar Meninggal di Makkah

×

1 Jamaah Asal Halbar Meninggal di Makkah

Sebarkan artikel ini
Kanwil Kemenag Maluku Utara melihat lansung Jenazah Jamaah Haji Asal Halmahera Barat (Foto : Istiewah)

HARIANHALMAHERA.COM–Innalillahi wa innailaihi Rojiun. Kabar duka datang dari Jamaah Haji Maluku Utara (Malut) jelang pemulangan ke tanah air. Salah satu jamaah atas nama Esa Buba binti Mahmud, wafat di tanah suci.

Jamaah asal Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 embarkasai Ujung Pandang (UPG) itu meghembuskan nafas teakhir di RS Annur Makkah Selasa (12/7) pukul 19.30 waktu arab saudi (WAS) atau pukul 13.30 WIT.

Kabar duka ini disampaikan langsung Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) yang juga Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Malut, Rahma Hasan.

Penanggungjawab Akomodasi dan Konsumsi Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh, Maluku Utara, Tahmid Abubakar mengatakan, setelah selesai dishalatkan di Masjidil Haram, almarhumah pun langsung di pemakaman Saraya, Mekkah Rabu (13/7) pukul 05.10 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 11.10 WIT.  “Jenazah telah dikebumikan pada jam 05.10 Waktu Arab Saudi,” katanya Rabu (13/7).

Dia mengatakan, pemakaman jenazah jamaah haji di tanah suci sesuai dengan ketentuan pemerintah Arab Saudi. Dimana, jamaah yang meninggal di tanah suci jenazahnya tidak bisa dipulangkan ke negara asalnya.

Tahmid sendiri belum bisa memastikan penyakit yang diderita almarhumah. “Keterangan sakit masih menunggu informasi resmi dari arab Saudi” akuinya.

Esa Buba binti Mahmud sendiri sebelumnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) di Makkah lantaran menderita gangguan pernapasan. Pada 26 Juli 2022, almarhumah kemudian dirujuk ke RS Annur untuk menjalani perawatan intensif.

Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba (AGK) pun langsung mengucapkan duka cita usai mendapat kabar duka. Dia meminta kepada seluruh anggota keluarga dan kerabat almarhumah di Halbar agar dapat menerima kabar ini dan memberikan doa terbaik untuk almarhumah.

Dia juga berpesan kepada seluruh jamaah haji yang ada di taha suci saat ini untuk selalu menjaga kesehatan selama menyelesaikan sisa waktu perjalanan haji dan dapat kembali bergabung bersama keluarga tercinta.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Malut Sarbin Sehe yang sempat menjenguk almarhumah pada 26 Juli lalu pun turut menyampaikan duka cita yang mendalam,

“Do’a keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara beserta jajarannya, Semoga Allah SWT mengampuni segala khilaf beliau, menerima dan melipatgandakan seluruh amal ibadah beliau, serta ditempatkan disis Allah SWT,” ucapnya.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kloternya. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang. “Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana.

Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit.

Hingga kini, tercatat 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di KKHI Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan,” terangnya.

Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya. Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis,” imbuh Budi.

Sementara itu, selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), ada 14 jemaah yang wafat. Perinciannya, 1 jemaah meninggal di KKHI Arafah, 6 jemaah di KKHI Makkah, dan 7 jemaah di KKHI Mina. Dengan demikian, total ada 42 jemaah haji Indonesia yang wafat sejak awal keberangkatan pada 4 Juni 2022 hingga kemarin.

”Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, ini yang paling sedikit,” tutur Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Armuzna Nasrullah Jasam.

Berdasar data siskohat, hingga hari ke-38 operasional haji pada 2015, sebanyak 380 jemaah dinyatakan meninggal. Lalu, berturut-turut pada 2016 tercatat ada 149 jemaah yang wafat, 2017 sebanyak 274 orang, 2018 ada 154 orang, dan 2019 sebanyak 151 orang.

Dijadwalkan, jemaah Indonesia mulai diterbangkan dari Jeddah menuju tanah air pada 15 Juli. Kloter pertama yang dipulangkan adalah embarkasi Solo (SOC-1), yaitu pada 15 Juli pukul 05.10 waktu Saudi, dan diperkirakan tiba di Solo pukul 22.15 WIB pada hari yang sama.(lfa/jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *