HARIANHALMAHERA.COM – Puluhan warga Desa Payo Tengah, Jailolo, Halmahera Barat (Halbar), Kamis (14/5) sekira pukul 17.20 WIT, mendatangi rumah susun (Rusun) di Desa Acango, yang kini dijadikan sebagai lokasi karantina terpusat penanganan Covid-19.
Mereka mengaku kesal dengan sikap Pemerintah Kabupaten Halbar, yang terkesan tidak memberikan pelayanan maksimal terhadap dua warganya, yang sedang menjalani masa karantina di rusun tersebut.
Bahkan, kedua warga Payo Tengah yang sementara menjalani masa karantina akhirnya dijemput dan dibawa pulang oleh keluarganya, menuju kediamnya di Desa Payo Tengah.
Kekesalan juga datang dari pihak keluarga berstatus orang tanpa gejala (OTG) dari Kecamatan Ibu, yang juga menjalani karantina di rusun. Mereka memilih pulang saat dijemput pihak keluarga.
Sofyan, suami salah satu warga Kecamatan Ibu, mengaku bahwa sebelumnya istrinya menjalani perawatan di RSUD Jailolo dengan penyakit Muntaber. Namun istrinya justru dibawa ke rusun untuk menjalani karantina.
“Istri saya itu menderita penyakit Muntaber, baru diberikan makanan yang pedas-pedas. Obat-obatan juga dibeli oleh kami selaku keluarga,” singkatnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Halbar, Rosfintje Kalengit, mengaku kedua warga asal Payo Tengah berjenis kelamin laki-laki itu, berdasarkan hasil Swab dari Provinsi, dinyatakan positif Covid-19.
“Hasil Swab keluarnya kemarin. Tapi belum dirilis secara resmi oleh Provinsi, sehingga belum dapat disampaikan. Tadi pagi juga baru kami terima, dan hasilnya positif,” ujarnya.
Dikatakan Rosfintje, hasil Swab yang diterima pihaknya, hanya dua yang dinyatakan positif. Sementara, hasil pemeriksaan dua warga Ibu belum keluar. Sedangkan untuk dua warga Loloda dinyatakan negatif, yang juga sementara menjalani karantina di rusun.
Terkait status kedua warga Payo Tengah yang dinyatakan positif Covid-19 dan dijemput keluarga, menurut dia, sangat dikhawatirkan terjadi transmisi lokal. Namun disatu sisi, yang juga dipikirkan adalah faktor keamanan ketika kedua warga itu dijemput petugas.
“Tadi juga dari rekan-rekan petugas sudah melakukan tracking kepada keluarga terdekat pasien. Dan sebentar malam akan kita rapat untuk ambil langkah,” katanya.
Nantinya, kata Rosfintje, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menjemput pasien. “Karena kondisi warga juga masih emosi, sehingga kita menungggu kondisi agak tenang,” ujarnya.
Kedua pasien yang dinyatakan positif itu, lanjut dia, juga tanpa gejala (OTG). Sehingga pihaknya belum bisa memutuskan pasca dijemput oleh petugas, apakah bakal menjalani treatmen di Jailolo atau dirujuk ke Ternate.
“Sementara kami koordinasi dahulu dengan provinsi,soal pelaksanaan treatmenya nanti,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dua warga Payo Tengah yang dinyatakan positif Covid-19, yaitu FS (18) dan MF (20). Keduanya masih tercatat sebagai pelajar, dengan riwayat perjalanan dari Bogor. (tr-4/Kho)