Halbar

Halbar Ibarat Kapal yang Hilang Kendali

×

Halbar Ibarat Kapal yang Hilang Kendali

Sebarkan artikel ini
KAWAL - Bupati Halmahera Barat, Danny Missy, didampingi sejumlah pimpinan SKPD menuju Ternate menggunakan kapal bantuan Kementerian Perhubungan. FOTO: Istimewa

HARIANHALMAHERA.COM – Ketua Fraksi PKB DPRD Halmahera Barat (Halbar), Riswan Hi. Kadam, yang juga Anggota Komisi III, kembali melontarkan kritikan pedas terhadap Bupati Danny Missy.

Orang nomor satu tersebut dinilai terlalu sibuk berpesta minuman keras (miras), ketimbang mengurus daerah di tengah dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Melalui rilis yang diterima Harianhalmahera.com, politisi PKB itu menilai, Kabupaten Halbar dibawah kepemimpinan Danny Missy yang telah memasuki 4 tahun, diibaratkan kapal besar, yang nakhodanya sibuk pesta miras.

Kompas arah penunjuk tujuan berlayar pun sulit dibaca, karena mengalami kerusakan atau sengaja dirusak oleh awak kapal. Akibatnya, para penumpang kapal pun hanya bisa pasrah dan berdoa ke mana dan kapan kapal akan berlabuh.

Riswan menegaskan, kondisi daerah yang tengah dilanda wabah Covid-19 sejak pembentukan Tim Satgas Covid-19 ini, belum ada sepersen pun anggaran melalui APBD yang diperuntukan bagi pembelian sembako dan bantuan langsung tunai  untuk disalurkan ke masyarakat.

Belum lagi adanya aksi protes keluarga pasien Covid-19 asal Desa Payo Tengah Jailolo, yang disebabkan pelayanan tim satgas tidak maksimal.

Kondisi keuangan daerah juga kian tak terkendali, dengan ketidakmampuan daerah dalam membayar gaji dan tunjangan Aparatur Pemerintah Desa, tunjangan guru dan tenaga medis, hingga ketidakpastian membayar hutang pihak ketiga tahun 2019 yang terbawa di tahun 2020.

Riswan menuturkan, kapal besar yang namanya Kabupaten Halbar mulai terasa oleng. Para penumpang kapal mulai kehilangan kepercayaan kepada nakhoda berikut sang kapten kapal.

Dimana-mana, kata dia, terdengar beribu keluhan yang semakin nyaring disuarakan masyarakat. Ini merupakan indikasi paling mudah untuk dibaca. Belakangan ini, mulai sepi pujian dan mulai redup sinar kewibawaan Bupati Danny Missy.

“Sekarang sudah bukan para pembantunya lagi yang dihujani kritik, tetapi sudah mulai langsung kepada sosok Bupati Danny Missy yang memilih para pembantu tersebut,” cetusnya.

Di tengah karut-marut kondisi saat ini, kata dia, Bupati Danny Missy sibuk bolak-balik Jakarta dengan alasan mengurus pengadaan alat kesehatan.

Padahal, menurut dia, sebagai ketua Tim Satgas Covid-19, mestinya berada di tempat, agar mengkoordinir pencegahan Covid -19 dengan tepat.

Mengingat, hingga saat ini tim satgas yang sudah dibentuk belum memiliki skema yang tepat. Ini mengakibatkan dalam pelaksanaan tugas di lapangan saling menyalahkan.

Dia berharap Bupati Danny Missy jangan terlalu sibuk membuang waktu mengurus kegiatan yang tidak bersifat penting, dengan secepatnya menandatangani peraturan bupati, tentang pergeseran anggaran mendahului perubahan.

“Sehingga alokasi anggaran juga secepatnya dicairkan untuk membantu masyarakat di tengah dampak Covid-19 ini” tuturnya. (tr-4/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *