HARIANHALMAHERA.COM–Warga Desa Bukubualawa dan Desa Bukumaadu di Kecamatan Jailolo terpaksa harus melewati jembatan darurat menyusul jembatan induk yang berdiri hingga 10 tahun tersebut itu ambruk akibat derasnya luapan air dari kali Tauro.
Pemkab Halbar melalui dinas PUPR sendiri pun sampai saat ini pun hanya mampu membangun jembatan darurat dengan matrial berupa papan dan bahan lainnya.
Padahal sebelumnya, PUPR Halbar sudah berkomitmen bakal membangun jembatan tersebut. Namun, hingga kini komitmen tersebut tak kunjung di laksanakan. Sementara harapan warga, jembatan tersebut bisa dibangun kembali secara parmanen.
Kepala desa (Kades) Bukumadu, Demelson Aba mengakui saat turun ke lokasi kemarin, pihak Dinas PUPR Halbar sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR Malut meminta agar pembangunan jembatan dianggarkan di APBD Malut.
Dari penjelasan PUPR Halbar sendiri, sesuai informasi jembatan tersebut dijanjikan akan dibangun Pemprov pada tahun ini. “Soal waktu kapan itu kami belum mendapatkan informasi hanya di sampaikan akan dibangun tahun ini ” ujarnya.
Sekedar diketahui jembatan penghubung yang menjadi akses utama warga dua desa itu sudah termakan usia puluhan tahun hanya dengan bahan matrial berupa papan dan batang pohon yang dilakukan secara gotong royong masyrakat setempat.(tr4/pur)